SANTIAGO – Chile mengonfirmasi kasus pertama virus varian Delta penyebab COVID-19 di negara itu pada Kamis (24/6), setelah menganalisis hasil tes dari seorang pasien Chile yang datang dari Amerika Serikat, kata otoritas setempat.
“Kami secara resmi mengonfirmasi keberadaan seorang pasien yang terjangkit varian Delta, yang tiba dari Amerika Serikat dan masuk melalui bandara Santiago,” kata Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris saat berbicara di hadapan Kamar Deputi.
Wanita berusia 43 tahun itu telah dikarantina sejak kedatangannya di Chile, dan varian Delta “jauh lebih menular daripada varian lain yang kami jumpai sejauh ini,” kata Paris.
Kongres Chile akan melakukan pemungutan suara pada Kamis terkait permintaan untuk memperpanjang status pengecualian konstitusional selama 90 hari mulai 30 Juni mendatang. Langkah ini akan memungkinkan regulasi terhadap kebebasan gerak masyarakat, termasuk aturan jam malam yang saat ini berlaku.
Varian Delta yang terdeteksi di negara Amerika Selatan itu muncul di tengah tingginya tingkat penularan COVID-19 dan permintaan ruang perawatan di rumah sakit, terlepas dari adanya kemajuan dalam proses vaksinasi COVID-19, menurut para dokter spesialis.
Chile tercatat memiliki 1.531.872 kasus COVID-19 dan 31.797 kematian akibat penyakit tersebut hingga Kamis. [Xinhua]