MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan rasa terima kasihnya kepada China atas dukungan negara tersebut dalam memerangi COVID-19 setelah kiriman vaksin COVID-19 Sinopharm sumbangan pemerintah China tiba di Manila pada Jumat (20/8).
“Saya sangat berterima kasih kepada China atas berbagai bantuan COVID-19 yang sudah diberikan sebelumnya, termasuk donasi pasokan dan peralatan medis yang vital serta penyediaan dukungan teknis untuk respons COVID-19,” kata Duterte dalam pidato upacara virtual penerimaan vaksin.
“Inisiatif ini benar-benar menjadi bukti niat baik pemerintah China serta hubungan yang kuat dan mendalam antara Filipina dan China,” lanjutnya.
Duterte mengatakan tambahan vaksin Sinopharm ini akan mendorong upaya Filipina dalam mempercepat peluncuran vaksin.
“Kami menerima vaksin penyelamat nyawa ini dengan rasa terima kasih mendalam dan harapan yang tinggi saat kami terus berupaya memerangi COVID-19,” imbuhnya.
Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian berjanji akan terus membantu Filipina mengatasi COVID-19.
“Masa-masa sulit ini menyoroti persahabatan maupun kemitraan antara kedua negara dan bangsa,” ujar Huang, yang menambahkan bahwa China “berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama ini dengan Filipina serta memberikan lebih banyak vaksin guna membantu mengalahkan virus dan merevitalisasi ekonomi.”
China menjadi negara pertama yang mengirimkan vaksin virus corona kepada Filipina. Negara itu menyumbangkan batch pertama CoronaVac kepada Manila pada 28 Februari, yang membuat Filipina dapat memulai program vaksinasinya pada 1 Maret. Sampai dengan Jumat, China telah menjadi pemasok terbesar vaksin COVID-19 bagi Filipina.
Filipina kini telah melaporkan 1,8 juta kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 31.198 kematian. Pada Jumat, negara tersebut mencatat 17.231 kasus baru COVID-19, tambahan harian tertinggi sejak wabah itu merebak pada Januari tahun lalu.
Sejauh ini, Filipina telah menyuntikkan lebih dari 29 juta dosis vaksin COVID-19, dengan hampir 13 juta orang telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Tahun ini, pemerintah menargetkan untuk memvaksin hingga 70 juta orang. [Xinhua]