WASHINGTON – Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci memperingatkan soal risiko varian baru COVID-19 yang pertama kali teridentifikasi di India dan saat ini menyebar luas di Inggris.
Varian Delta, atau dikenal dengan nama ilmiah B.1.617.2, telah menyebar dari tempatnya pertama kali ditemukan di India ke lebih dari 60 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian Delta yang sangat menular ini terlacak pada lebih dari 6 persen infeksi sekuens COVID-19 di AS, ujar Fauci pada Selasa (8/6).
Varian tersebut telah menjadi galur dominan di Inggris dengan menyumbang sekitar 60 persen dari kasus baru, menggantikan galur B.1.1.7, menurut Fauci.
Dia mengimbau lebih banyak warga Amerika untuk divaksinasi agar varian baru itu tidak berkembang luas di seluruh AS. [Xinhua]