YERUSALEM – Israel pada Rabu (18/8) memperluas pembatasan COVID-19 menyusul lonjakan kasus baru-baru ini, seperti disampaikan kementerian kesehatan negara itu.
Green pass, yang mewakili izin untuk masuk ke lokasi dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor) yang ramai bagi warga yang sudah sembuh dari COVID-19 atau telah menjalani vaksinasi, diperluas ke sebagian besar sektor.
Penerapan green pass tersebut saat ini juga akan mencakup kolam renang, museum, perpustakaan, taman nasional, dan cagar alam, sementara hotel, restoran, kafe, gym, dan acara budaya sebelumnya telah diwajibkan menggunakan green pass.
Orang-orang yang belum divaksinasi atau dinyatakan sembuh dari COVID-19 harus menunjukkan bukti sertifikat tes negatif COVID-19 untuk memasuki tempat-tempat tersebut.
Anak-anak berusia 3-12 tahun yang tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin dapat menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) gratis, yang berlaku selama 72 jam, atau tes cepat (rapid test) antigen gratis, yang berlaku selama 24 jam.
Bagi mereka yang berusia di atas 12 tahun dan belum divaksinasi atau dinyatakan sembuh dari COVID-19 hanya dapat mengikuti tes cepat dengan biaya sendiri.
Green pass tersebut belum diterapkan di mal, pusat perbelanjaan luar ruangan, dan toko besar lainnya. Namun, lencana ungu diterapkan di tempat-tempat itu, yang mewajibkan pemakaian masker, jaga jarak, menempatkan tanda-tanda instruksi, dan banyak lagi.
Selain itu, kapasitas pertemuan di Israel dibatasi hingga 1.000 orang di dalam ruangan dan 5.000 orang di luar ruangan. Pertemuan di rumah pribadi pun dibatasi hingga 50 orang di dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan. [Xinhua]