TOKYO – Jumlah pasien COVID-19 di Jepang yang dikategorikan dalam “kondisi serius” mencapai rekor tertinggi sebanyak 1.176 orang pada Selasa (11/5), menurut kementerian kesehatan negara itu.
Rekor pasien dalam kondisi parah sebelumnya tercatat pada Senin (10/5) dengan jumlah 1.152 orang.
Pasien COVID-19 yang perlu menjalani rawat inap dan mendapat bantuan ventilator atau mesin paru-paru buatan (extracorporeal membrane oxygenation/ECMO) naik lebih dari tiga kali lipat dalam sebulan terakhir, sebut kementerian itu.
Jepang sedang menghadapi gelombang keempat penularan COVID-19, dan saat ini menerapkan status keadaan darurat ketiganya di prefektur Tokyo, Osaka, Hyogo, dan Kyoto.
Batas waktu untuk periode status keadaan darurat itu sudah diperpanjang hingga akhir bulan ini, dan mulai Rabu (12/5) akan diperluas hingga mencakup prefektur Aichi dan Fukuoka karena penyebaran virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Sementara itu, ibu kota Tokyo mengonfirmasi 925 kasus baru COVID-19 pada Selasa, melonjak dari 573 kasus yang dilaporkan pada Senin, menurut pemerintah metropolitan Tokyo.
Osaka, prefektur di wilayah barat yang menjadi pusat penyebaran virus baru di Jepang, melaporkan 974 kasus pada Selasa, sehingga total kumulatif kasus harian di negara itu naik menjadi 6.242, sementara total kasus nasional bertambah menjadi 652.935 kasus sejak virus itu merebak di Jepang. [Xinhua]