VIENTIANE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Laos meminta para pejabat pendidikan dan olahraga di seluruh negara itu bekerja dengan otoritas setempat untuk mendata jumlah anak sekolah berusia 12 hingga 17 tahun yang memenuhi syarat guna mengikuti vaksinasi COVID-19.
Otoritas pendidikan menyarankan vaksinasi untuk anak sekolah setelah ditemukan banyak masalah dalam kelas daring (online), yang diterapkan selama sekolah-sekolah ditutup, seperti dilansir harian lokal Vientiane Times pada Rabu (6/10).
Banyak keluarga yang tidak mampu memfasilitasi pendidikan daring untuk anak-anak mereka. Selain itu, akses internet belum merata dan tidak dapat diandalkan di sebagian besar wilayah negara tersebut.
Harapannya, jika jumlah anak yang divaksinasi cukup, sekolah akan dianggap aman dan diizinkan untuk dibuka kembali.
Berbicara di sebuah konferensi pers pada Senin (4/10), Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Menular, di bawah Kementerian Kesehatan Laos, Rattanaxay Phetsouvanh, mengatakan Kementerian Pendidikan bekerja dengan kementerian-kementerian lain untuk mengumpulkan informasi tentang siswa yang terdampak pandemi dan belajar secara daring di rumah.
“Kami tidak dapat mengatakan kapan atau apakah sekolah akan memulai kembali kelas tatap muka, karena ini tergantung pada jumlah vaksin yang tersedia untuk vaksinasi para murid,” tuturnya.
Namun, pemerintah Laos mungkin memutuskan untuk mengizinkan sekolah dibuka kembali berdasarkan tingkat masalah yang dialami dengan pembelajaran melalui internet dan siaran langsung (on-air), karena penting kiranya anak-anak tidak tertinggal jauh dengan kurikulum.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane. [XHTV]