BEIJING – Langkah-langkah China saat ini dalam membendung COVID-19 efektif terhadap varian Delta, seperti disampaikan seorang pejabat kesehatan pada Kamis (5/8).
Vaksin COVID-19 yang didistribusikan di seluruh negara itu, setelah melampaui 1,72 miliar dosis pada Rabu (4/8), juga menunjukkan efek pencegahan dan perlindungan yang baik terhadap varian Delta, ujar He Qinghua, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China, dalam konferensi pers di Beijing.
Hasil penelitian dan pengalaman klinis, baik di dalam maupun luar China, menunjukkan bahwa varian tersebut belum menyebabkan perubahan mendasar pada karakteristik biologis virus COVID-19, dan para ilmuwan pada dasarnya memahami bagaimana virus itu ditularkan, kata sang pejabat.
Dirinya mengatakan bahwa vaksin yang ada saat ini dapat menekan risiko penularan, serta secara efektif mengurangi timbulnya gejala yang parah dan menurunkan tingkat kematian.
China sebelumnya berhasil menghentikan penyebaran varian Delta di beberapa kawasan padat penduduk dengan mobilitas penduduk yang tinggi di Provinsi Guangdong, yang membuktikan efektifnya langkah-langkah seperti vaksinasi, mengenakan masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, serta menghindari tempat-tempat ramai, ujar pejabat itu.
China Daratan pada Rabu melaporkan 62 kasus baru penularan lokal COVID-19, papar NHC dalam laporan hariannya pada Kamis.
Beijing, ibu kota China, yang baru-baru ini mengklasifikasikan dua daerah permukiman sebagai area berisiko menengah COVID-19, menerapkan pengendalian masuk dan keluar yang ketat, meminta penduduk meminimalkan perjalanan dan menghindari pertemuan.
Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, China tengah, meluncurkan tes asam nukleat di seluruh kota, yang mewajibkan orang yang meninggalkan Zhengzhou untuk menunjukkan bukti hasil negatif tes asam nukleat yang dilakukan dalam waktu 48 jam.
Kota-kota lain seperti Wuhan dan Nanjing juga melakukan kampanye tes massal COVID-19. [Xinhua]