BEIRUT – Keluarga para korban yang tewas dalam tragedi ledakan Pelabuhan Beirut Agustus tahun lalu pada Minggu (8/8) menggelar aksi unjuk rasa dari Pelabuhan Beirut ke Mar Mikhael, untuk mengenang mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana itu.
Keluarga korban memegang foto orang-orang terkasih mereka dan slogan-slogan yang menuntut parlemen Lebanon mencabut kekebalan politik, untuk memungkinkan proses pengadilan yang adil dan transparan terhadap sejumlah pejabat Lebanon yang bertanggung jawab atas insiden ledakan tersebut. Sebanyak 214 orang tewas dan lebih dari 6.000 lainnya luka-luka akibat ledakan itu.
Satu tahun sejak bencana itu, yang disebabkan oleh penyimpanan tak aman amonium nitrat dalam jumlah besar di pelabuhan tersebut selama bertahun-tahun, tidak ada pejabat senior yang dimintai pertanggungjawaban sejauh ini. Hal ini memicu kemarahan di kalangan masyarakat Lebanon.
Keluarga korban menuding para pemimpin negara tersebut menghalang-halangi penyelidikan Hakim Tarek Bitar, yang diluncurkan tak lama setelah bencana itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut. (XHTV)