KABUL – Setelah ledakan fatal bom bunuh diri yang menewaskan sekitar 170 warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika Serikat (AS) di bandara Kabul pada Kamis (26/8), sejumlah penyintas menyampaikan kemungkinan bahwa beberapa warga Afghanistan sebenarnya tewas oleh tembakan tentara Amerika di tengah kekacauan dan kekalutan alih-alih pengeboman.
Berbaring di ranjang rumah sakit pada Senin (30/8), seorang pria Afghanistan yang terluka bernama Kamyab mengatakan kepada Xinhua tentang penderitaannya di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai pada Kamis malam. “Ledakan itu disusul dengan tembakan dan akibat tembakan itu, tangan saya terluka di luar bandara,” tuturnya.
“Tidak ada pasukan bersenjata lain kecuali tentara Amerika yang berada di wilayah itu ketika penembakan terjadi,” katanya. “Di bawah hujan peluru, semua orang berusaha melarikan diri dari peristiwa tragis tersebut.”
Beberapa korban luka yang tidak bersedia disebutkan namanya mengklaim bahwa peluru buatan AS telah diambil dari sejumlah orang yang terluka.
Sedikitnya 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas dan sekitar 200 orang terluka akibat ledakan yang menghantam gerbang timur bandara itu pada Kamis, ketika kerumunan besar orang-orang sedang menunggu penerbangan evakuasi. ISIS-K, afiliasi lokal dari kelompok ISIS, mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Pentagon mengatakan ada tembakan dari “kelompok bersenjata ISIS” setelah pengeboman, dan menyebut tembakan di gerbang bandara itu sebagai “serangan yang kompleks.” Namun, ada keraguan tentang bagaimana para ekstremis ISIS-K dapat melancarkan serangan besar-besaran di area bandara yang dijaga ketat dan mengapa tidak ada mayat para ekstremis itu yang ditemukan, serta tentang lintasan peluru yang mencurigakan.
Presiden AS Joe Biden bersumpah akan membalas kematian para tentara AS. Pasukan militer AS melancarkan serangan pesawat nirawak (drone) terhadap terduga ISIS-K di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, pada Jumat (27/8) dan wilayah di sebelah barat bandara pada Minggu (29/8).
Taliban mengatakan serangan udara AS telah menimbulkan korban jiwa dari kalangan warga sipil dan melanggar kesepakatan damai AS-Taliban yang ditandatangani di Doha tahun lalu. [Xinhua]
Comments 13