ATHENA – Status keadaan darurat diumumkan pada Senin (27/9) di wilayah Heraklion di Pulau Kreta, Yunani, usai gempa bermagnitudo 5,8 yang mengguncang area tersebut sebelumnya pada hari yang sama menyebabkan satu orang tewas, 12 luka-luka, dan ratusan lainnya telantar, kata Menteri Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil Yunani Christos Stylianides.
“Kami memantau fenomena itu bersama para ilmuwan. Kami dapat segera mengakomodasi sekitar 2.500 orang. Kami sedang mendirikan tenda serta menawarkan tempat perlindungan dan makanan,” ujarnya dalam rilis pers usai mengunjungi pulau tersebut.
Seiring pihak otoritas menilai kerusakan yang ditimbulkan, potret suram terlihat di Arkalochori, sebuah desa kecil dengan sekitar 4.000 penduduk yang terletak beberapa kilometer di selatan Kota Heraklion.
Desa tersebut letaknya tak jauh dari pusat gempa, yang berada di kedalaman 10 kilometer, menurut seismolog dari Institut Geodinamika Observatorium Nasional Athena.
Seorang pria berusia 62 tahun, yang saat kejadian tengah memperbaiki sebuah gereja di desa itu, meninggal usai terjebak di bawah reruntuhan, menurut Dinas Pemadam Kebakaran.
Kerusakan material yang signifikan dilaporkan terjadi di sejumlah bangunan dan sistem pasokan air desa, sebut para pejabat setempat.
Warga yang tinggal di bangunan yang rusak diimbau untuk tetap berada di luar ruangan setidaknya sampai proses penilaian rampung karena sejumlah gempa susulan, dengan beberapa di antaranya bermagnitudo 4,8, terus mengguncang wilayah tersebut.
Para pengusaha hotel di pulau tersebut telah menyediakan sedikitnya 90 kamar untuk para korban gempa, kata Menteri Pariwisata Yunani Vassilis Kikilias.
“Kami turut berdukacita,” kata Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou.
“Saya ingin menyampaikan rasa dukacita yang tulus kepada keluarga para warga yang kehilangan nyawa dan berharap para korban luka segera sembuh,” cuit Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Twitter. [Xinhua]