Foto yang diabadikan pada 22 Juni 2022 ini menunjukkan pemandangan malam di Victoria Harbor di Hong Kong, China selatan. Tahun ini menandai peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan China. (Xinhua/Lui Siu Wai)
Serangkaian langkah vital yang diambil oleh otoritas pusat telah memungkinkan Hong Kong untuk mencapai transisi besar dari kekacauan menuju ketertiban, serta membuka lembaran baru dalam hal tata kelola yang baik.
HONG KONG, 26 Juni (Xinhua) — Dengan dukungan kuat dari China Daratan, Hong Kong telah mengeliminasi risiko, mengatasi tantangan, serta menjaga kesejahteraan dan kestabilan selama 25 tahun terakhir, menunjukkan bahwa prinsip “Satu Negara, Dua Sistem” berhasil melewati ujian praktik dan waktu.
Sejak kembali ke pangkuan China pada 1997, Hong Kong telah membuat kemajuan dan menjadi makmur bersama wilayah-wilayah lainnya di negara itu, dengan para kompatriot Hong Kong dan masyarakat di China Daratan bersatu dalam solidaritas dan bergerak maju bersama.
Seorang pria berjoging pada pagi hari di dekat Victoria Harbor di Hong Kong, China selatan, pada 31 Mei 2022. Tahun ini menandai peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan China. (Xinhua/Li Gang)
MEMBANTU HONG KONG HADAPI TANTANGAN
Sembari mengingat kembali kerusuhan pada 2019, Kenneth Fok Kai-kong, anggota Dewan Legislatif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong, mengatakan dirinya tidak dapat membayangkan seperti apa situasi Hong Kong tanpa bantuan negara.
Serangkaian langkah vital yang diambil oleh otoritas pusat telah memungkinkan Hong Kong untuk mencapai transisi besar dari kekacauan menuju ketertiban, dan membuka lembaran baru dalam hal tata kelola yang baik.
Langkah-langkah ini meliputi pemberlakuan undang-undang (UU) keamanan nasional di Hong Kong, penyempurnaan sistem pemilu Hong Kong, serta penerapan prinsip “para patriot yang mengelola Hong Kong”.
Pemberlakuan UU keamanan nasional di Hong Kong telah mengembalikan keamanan masyarakat, sedangkan sistem pemilu yang disempurnakan memungkinkan mereka yang benar-benar peduli pada Hong Kong berkontribusi terhadap pembangunan Hong Kong, ujar Fok.
Sebagai contoh, sejak diberlakukannya UU keamanan nasional di Hong Kong, dana yang dikumpulkan melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Hong Kong menembus angka 650 miliar dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp1.891) atau setara 82,81 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.846), naik lebih dari 30 persen dibandingkan periode yang sama sebelum UU tersebut diberlakukan. Rata-rata turnoverharian saham Hong Kong melonjak hampir 60 persen dari periode 12 bulan sebelum pemberlakuan UU tersebut, mencapai 150 miliar dolar Hong Kong atau setara 19,11 miliar dolar AS.
Dalam 25 tahun terakhir, Hong Kong telah menghadapi banyak tantangan, termasuk krisis finansial Asia, epidemi SARS, krisis finansial internasional, dan pandemi COVID-19. Setiap kali Hong Kong menghadapi kesulitan, China Daratan selalu siap memberikan dukungan penuh.
Menganggap dukungan negara sebagai kekuatan terbesar Hong Kong dalam menyelesaikan berbagai masalah, kepala eksekutif periode keenam Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong yang baru terpilih John Lee mengatakan Hong Kong tidak akan bisa mengatasi berbagai tantangan dan membuat kemajuan tanpa bantuan China Daratan.
Foto yang diabadikan pada 23 April 2022 ini menunjukkan pemandangan malam di Victoria Harbor di Hong Kong, China selatan. Tahun ini menandai peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan China. (Xinhua/Li Gang)