MENDUKUNG HONG KONG DONGKRAK PEMBANGUNAN
Semakin banyak generasi muda dari Hong Kong yang melirik ke China Daratan untuk prospek wirausaha, seiring pengembangan Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau mendatangkan banyak peluang baru.
Mark Mak Hin-yu termasuk salah satu pengusaha muda Hong Kong yang melakukannya. Dia merupakan salah satu pendiri sebuah perusahaan di bidang pengembangan produk robotik yang berkantor pusat di Hong Kong. Perusahaan tersebut memindahkan sebagian operasinya, termasuk perakitan perangkat keras dan uji teknis, ke China Daratan.
Sebagai salah satu daerah yang disebut-sebut memiliki vitalitas ekonomi terkuat di China, Kawasan Teluk Besar memainkan peran sangat penting dalam mendorong pembangunan ekonomi negara tersebut dengan keunggulan geografisnya yang istimewa serta kekuatannya dalam inovasi dan kerja sama.
Perusahaan-perusahaan China di Hong Kong memimpin partisipasi dalam pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra, yang memacu aliran faktor-faktor produksi termasuk talenta, modal, barang, teknologi, dan informasi di Hong Kong, meningkatkan struktur industrinya, serta mendorong kesejahteraan ekonominya, tutur Yim Kong, Direktur Pelaksana China Merchants Port Holdings Company Limited.
Dengan dukungan ibu pertiwi, Hong Kong memperkuat statusnya sebagai pusat keuangan internasional selama 25 tahun terakhir. Di antara semua perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, lebih dari separuhnya berasal dari China Daratan, yang berkontribusi terhadap sekitar 80 persen dari total kapitalisasi pasar. Hong Kong telah menjadi pusat bisnis renminbi (RMB) offshoreterbesar di dunia, yang menangani lebih dari 70 persen pembayaran RMB offshoreglobal.
Hong Kong berhasil mempertahankan stabilitas dan kesejahteraannya, kata Kepala Eksekutif SAR Hong Kong Carrie Lam, yang menambahkan bahwa daerah administratif tersebut telah memperkuat statusnya sebagai pusat perdagangan, pengiriman barang dengan kapal (shipping), dan keuangan internasional serta mencatatkan pembangunan yang kuat dalam inovasi dan teknologi, maupun kebudayaan dan kesenian.
“Praktik prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’ di Hong Kong selama 25 tahun terakhir terbukti sukses,” kata Carrie Lam.
Orang-orang mengunjungi Avenue of Stars di tepi Victoria Harbor di Hong Kong, China selatan, pada 18 Mei 2022. Tahun ini menandai 25 tahun kembalinya Hong Kong ke ibu pertiwi. (Xinhua/Lo Ping Fai)
MENDORONG HONG KONG UNTUK SAMBUT PELUANG
Guna menyatakan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat, seorang anak perempuan Hong Kong membuat pesan terima kasih menggunakan tulisan tangan beraksara Mandarin.
Dia menyampaikan perasaannya dengan cara yang sederhana, yakni dengan kata-kata, “Terima kasih kepada ibu pertiwi yang telah mengembangkan vaksin untuk melindungi kami. Seluruh keluarga saya telah divaksinasi dan menerima peralatan pencegahan COVID-19 tepat waktu.”
Selama infeksi COVID-19 gelombang kelima di Hong Kong sebelumnya pada tahun ini, pemerintah pusat meningkatkan dukungan cepatnya untuk membantu Hong Kong memerangi virus. Pemerintah pusat membantu membangun rumah sakit darurat dalam tempo yang sangat cepat, mengerahkan tim-tim pakar medis, memberikan pasokan antiepidemi dalam jumlah besar, serta memastikan pasokan kebutuhan sehari-hari.
Selama beberapa tahun terakhir, serangkaian kebijakan telah diterapkan untuk membuat kehidupan lebih mudah bagi warga Hong Kong yang tinggal dan bekerja di China Daratan. Sejak September 2018, orang-orang dari Hong Kong yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan izin tinggal. Dengan izin tersebut, mereka mendapatkan akses hak bekerja, jaminan sosial, dan dana tunjangan perumahan, serta berbagai layanan publik, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, layanan budaya maupun olahraga.
Secara khusus, Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) China mendukung Hong Kong dalam mengembangkan diri menjadi pusat inovasi dan teknologi internasional, pusat layanan penyelesaian hukum dan sengketa internasional di kawasan Asia-Pasifik, pusat regional untuk perdagangan kekayaan intelektual, serta pusat pertukaran budaya dan seni dengan negara-negara lain.
Kepala eksekutif SAR Hong Kong terpilih John Lee mengatakan bahwa sambil terus maju, Hong Kong harus memainkan peran penuh untuk kebaikannya sendiri, meningkatkan daya saing internasional, serta berintegrasi secara lebih baik ke dalam pembangunan China secara keseluruhan. [Xinhua]