PBB – Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (21/9) mengatakan negaranya tidak memercayai janji-janji yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), dan menekankan bahwa dia menginginkan interaksi yang efektif dengan seluruh negara di dunia.
“Kami tidak memercayai janji-janji yang dibuat oleh pemerintah AS,” kata Raisi pada debat umum sidang Majelis Umum PBB ke-76, yang dimulai pada Selasa di markas besar PBB di New York.
“Hari ini, seluruh dunia termasuk Amerika sendiri telah mengakui bahwa proyek melawan rakyat Iran, yang diwujudkan dalam bentuk pelanggaran terhadap Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (Joint Comprehensive Plan of Action atau JCPOA, merujuk pada kesepakatan nuklir Iran 2015) dan diikuti dengan ‘tekanan maksimum’ serta penarikan sepihak dari perjanjian yang diakui secara internasional, telah gagal total,” kata Raisi.
Menyoroti bahwa kebijakan “penindasan maksimum” masih berlangsung, presiden Iran tersebut mengatakan “kami tidak menginginkan apa pun selain apa yang menjadi hak kami. Kami menuntut penerapan aturan internasional.”
“Semua pihak harus tetap mempertahankan kesepakatan nuklir dan Resolusi PBB dalam praktiknya,” imbuh Raisi.
“Lima belas laporan yang dirilis oleh Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) telah membuktikan kepatuhan Iran terhadap komitmennya,” katanya. “Namun, AS belum memenuhi kewajibannya, yaitu mencabut sanksi. AS telah melanggar perjanjian, menarik diri, dan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap rakyat saya.”
“Amerika Serikat secara keliru meyakini bahwa (langkah itu) akan membuat kami putus asa dan hancur, tetapi kegigihan kami telah membuahkan hasil dan akan selalu berhasil, karena perlawanan cerdas dan dinamis Republik Islam Iran berasal dari rasionalitas strategis kami,” kata presiden Iran itu.
“Selain dengan tegas membela semua hak dan kepentingan rakyatnya, Iran sangat ingin menjalin kerja sama politik dan ekonomi berskala besar serta konvergensi dengan seluruh dunia,” kata Raisi.
“Saya menginginkan interaksi yang efektif dengan seluruh negara di dunia terutama dengan negara tetangga kami dan berjabat tangan dengan hangat,” imbuhnya. [Xinhua]