PBB – Sebanyak 13 truk kargo untuk badan-badan PBB dan mitra mereka memasuki Gaza pada Jumat (21/5), dan bantuan senilai 18 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.396) dialokasikan setelah gencatan senjata Israel-Palestina diberlakukan, kata badan kemanusiaan PBB.
Kendaraan yang masuk melalui perlintasan komersial Kerem Shalom tersebut membawa makanan, vaksin COVID-19, bahan medis sekali pakai, dan obat-obatan, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) PBB. Perlintasan Erez juga dibuka sementara untuk petugas kemanusiaan.
Jumlah penduduk yang mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menurun drastis menjadi kurang dari 1.000 dari sebelumnya mencapai 66.000 orang lebih yang mengungsi selama pengeboman, menurut badan kemanusiaan tersebut.
OCHA mengirimkan pasokan air, fasilitas sanitasi, masker, dan alat pelindung diri lainnya kepada para pengungsi, guna membantu mencegah penyebaran COVID-19, dan juga menggunakan generator untuk menyediakan listrik selama pemadaman.
Wakil Sekretaris Jenderal Mark Lowcock, koordinator bantuan darurat PBB, mengalokasikan 18,6 juta dolar AS untuk kebutuhan kemanusiaan yang semakin mendesak di Gaza, termasuk 4,5 juta dolar AS dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB dan 14,1 juta dolar AS dari penggalangan dana berbasis negara.
PBB akan menyampaikan seruan mendesak antarlembaga selama tiga bulan untuk wilayah Palestina yang diduduki pekan depan. Dukungan keuangan yang substansial sangat penting untuk memenuhi kebutuhan, terutama di Gaza dan juga Tepi Barat.
Kebutuhan kemanusiaan di Gaza sudah tinggi sebelum konflik terbaru pecah karena hampir 14 tahun blokade Israel, perpecahan politik internal Palestina dan pandemi, kata badan kemanusiaan PBB.
Sangat penting kembali mengisi dana kemanusiaan PBB untuk Palestina, sebuah alat yang fleksibel untuk merespons kebutuhan mendesak dengan cepat, papar OCHA. [Xinhua]