BRUSSEL – Uni Eropa (UE) pada Senin (21/6) mengumumkan sanksi baru terhadap 78 individu dan delapan entitas di Belarus, sebagian merupakan respons atas pengalihan sebuah penerbangan komersial ke Minsk bulan lalu.
Tujuh individu dan satu entitas dijatuhi sanksi terkait dengan apa yang diyakini UE sebagai pendaratan paksa pesawat penumpang Ryanair oleh Minsk dan dugaan penangkapan seorang jurnalis pembangkang yang turut dalam penerbangan itu.
Blok tersebut juga mempersiapkan serangkaian tindakan ekonomi terhadap Belarus, ujar Josep Borrell, Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan usai pertemuan para menteri luar negeri UE.
Dewan Uni Eropa mengatakan bahwa empat putaran upaya pembatasan di Belarus saat ini berlaku untuk total 166 orang dan 15 entitas. Borrell mengatakan dirinya tidak mengecualikan sanksi putaran kelima.
Langkah itu diambil hampir satu bulan setelah sebuah pesawat penumpang Ryanair yang dalam perjalanan dari Athena menuju Vilnius dialihkan untuk mendarat di Minsk pada 23 Mei. Maskapai Irlandia itu mengatakan bahwa penerbangan FR4978 diarahkan ke sebuah bandara di Minsk karena awak pesawat telah diperingatkan akan kemungkinan ancaman keamanan oleh otoritas Belarus, menambahkan bahwa tidak ada hal yang tidak diinginkan ditemukan.
Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Direktur Departemen Penerbangan Kementerian Transportasi Belarus Artem Sikorsky, mengatakan kepada wartawan pada 24 Mei bahwa negaranya menerima ancaman bom.
“Belarus selalu menentang konfrontasi, baik dalam kata-kata maupun perbuatan. Kami di sini untuk berdialog dan saling memahami. Tetapi sebagai negara berdaulat, kami akan menanggapi dengan tegas tindakan yang tidak bersahabat, meskipun dengan rasa menyesal, demi melindungi kepentingan nasional kami,” kata Kementerian Luar Negeri Belarus dalam menanggapi putaran akhir sanksi UE pada Oktober 2020 lalu. [Xinhua]