Foto dari udara yang diabadikan pada 6 Januari 2022 ini menunjukkan sebuah kereta barang outbound melaju menuju Laos dari Kota Huaihua, Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua/Chen Sihan)
Hubungan ASEAN-China yang erat sangat penting untuk memelihara dan mendorong perdamaian, stabilitas, keamanan, pembangunan, dan kesejahteraan kawasan itu maupun dunia, kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Kamboja Jenderal Tea Banh.
PHNOM PENH, 23 Juni (Xinhua) — Kerja sama antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China menguntungkan kedua belah pihak dan berkontribusi besar bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional, kata Wakil Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Kamboja Jenderal Tea Banh di Phnom Penh pada Rabu (22/6).
Jenderal Banh menyampaikan pernyataan tersebut ketika menjadi salah satu pemimpin Pertemuan Informal Menteri Pertahanan ASEAN-China yang diadakan melalui tautan video dengan Anggota Dewan Negara sekaligus Menhan China Wei Fenghe.
“Dalam 30 tahun terakhir, kerja sama ASEAN-China mencapai kemajuan luar biasa di segala bidang, yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong perdamaian, stabilitas dan keamanan, serta pembangunan dan kesejahteraan regional,” urainya.
Banh menambahkan bahwa sejak 2009, China telah menjadi mitra dagang utama bagi ASEAN. Dan pada 2020, ASEAN menjadi mitra dagang utama bagi China.
Dia mengenang bahwa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-China yang diselenggarakan untuk memperingati 30 tahun hubungan dialog ASEAN-China pada November 2021 lalu, para pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan ASEAN-China menjadi kemitraan strategis komprehensif, yang menjadi titik balik dalam sejarah hubungan ASEAN-China.
Lebih lanjut, Banh menambahkan bahwa para pemimpin juga sepakat akan terus mendorong kerja sama keamanan maupun politik dengan mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang sering, meningkatkan saling berbagi pengalaman satu sama lain tentang tata kelola pemerintahan guna memperdalam rasa saling percaya, serta memperkuat dialog dan koordinasi dalam kerangka kerja yang dipimpin ASEAN.
Petugas menaikkan kargo ke atas kereta barang outboundyang akan menuju Laos dari Kota Huaihua, Provinsi Hunan, China tengah, pada 6 Januari 2022. (Xinhua/Chen Sihan)
“Saya senang mengetahui bahwa Republik Rakyat China berpartisipasi aktif dalam implementasi Deklarasi Perilaku Para Pihak (Declaration on the Conduct of Parties) di Laut China Selatan dan bekerja sama dengan ASEAN menuju penyelesaian Kode Etik (Code of Conduct) yang efektif dan berkelanjutan guna memastikan stabilitas dan perdamaian regional,” paparnya.
Dia mengatakan hubungan ASEAN-China yang erat sangat penting untuk memelihara dan mendorong perdamaian, stabilitas, keamanan, pembangunan, dan kesejahteraan kawasan itu maupun dunia.
Sementara itu, Banh juga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada China atas dukungannya bagi Kamboja dalam perjuangan melawan COVID-19 sejak awal, yang menciptakan kondisi kondusif bagi negara kerajaan tersebut untuk memiliki landasan kuat dalam mengatasi penyakit menular itu.
“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin memuji persahabatan dan sikap saling mendukung antara China dan Kamboja dalam meningkatkan pembangunan Kamboja di segala bidang,” ujarnya.
Organisasi ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. [Xinhua]