KABUL – Ribuan warga Afghanistan, termasuk pegawai pemerintah dan pasukan keamanan, menyesaki sebuah lapangan terbuka di sebelah utara Bandara Internasional Kabul pada Jumat (20/8), sembari menanti kesempatan untuk memasuki bandara, di saat bunyi tembakan sesekali terdengar di dekat area tersebut.
Setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/8), ribuan warga Afghanistan, khususnya mereka yang bekerja untuk militer dan perusahaan Amerika Serikat (AS), membanjiri bandara untuk meninggalkan negara itu karena khawatir akan pembalasan Taliban.
Dalam konferensi pers pertamanya sejak Taliban mengambil alih sebagian besar wilayah Afghanistan, juru bicara kelompok itu Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8) berjanji akan memastikan keselamatan orang-orang yang bekerja dengan AS dan sekutunya.
Kendati demikian, serbuan warga yang berdesak-desakan dan tidak terkendali ke bandara Kabul memaksa otoritas penerbangan sipil negara tersebut menangguhkan penerbangan komersial untuk sementara waktu.
Mereka yang telah menunggu di jalan-jalan berdebu dan jalur di sekitar bandara selama lima hari terakhir dengan harapan mendapatkan kesempatan menaiki pesawat, menyalahkan invasi militer AS atas penderitaan mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kabul. (XHTV)