HOHHOT – Total 76 peluru artileri yang diyakini dibuang oleh pasukan Jepang dalam Perang Dunia (PD) II ditemukan di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara.
Polisi perbatasan di Hinggan menemukan 66 peluru yang panjangnya antara 15 hingga 30 cm di sebuah lokasi konstruksi menyusul pemberitahuan sebelumnya. Sekring pada peluru-peluru artileri itu hilang, tetapi masih ada kemungkinan untuk dapat diledakkan, menurut kontrol perbatasan cabang Hinggan yang berada di naungan stasiun inspeksi keluar-masuk perbatasan regional.
Sebanyak 10 peluru artileri lainnya ditemukan di tepi sungai. Kondisi peluru-peluru itu berkarat dan sekringnya masih utuh, yang mengindikasikan bahwa proyektil tersebut masih dapat menyebabkan kerusakan.
Demi alasan keamanan, semua peluru artileri itu akan dihancurkan.
Berbatasan dengan Mongolia, Hinggan merupakan salah satu area pertama yang diduduki oleh pasukan Jepang selama PD II. Setelah mereka dikalahkan pada 1945, pasukan tersebut mengubur amunisi dalam jumlah besar di wilayah China, yang menimbulkan ancaman bagi kehidupan dan produksi warga setempat.
Pada tahun ini saja, kontrol perbatasan cabang Hinggan telah mengumpulkan 123 peluru dan granat yang dibuang oleh pasukan Jepang. [Xinhua]