GUANGZHOU – ZHANG YISHENG, Koresponden Xinhua : “Bandara tersibuk di dunia pada 2020 berada di China, bukan Amerika Serikat (AS). Dengan hampir 43,77 juta penumpang, Bandara Internasional Baiyun Guangzhou menjadi bandara tersibuk di dunia, naik dari peringkat ke-11 pada 2019.
Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta di AS turun ke posisi kedua. Bandara itu telah berada di puncak daftar tersebut selama lebih dari dua dekade.
Selain Baiyun di Guangzhou, enam bandara China lainnya juga masuk dalam 10 besar bandara tersibuk untuk lalu lintas penumpang.
Enam bandara China itu terdiri dari Bandara International Ibu Kota Beijing, Bandara International Hongqiao di Shanghai dan sejumlah bandara di Chengdu di China barat daya, Shenzhen, yang dekat dengan Hong Kong, Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan di China barat daya, dan Xi’an, sebuah kota di China barat laut.
Otoritas penerbangan sipil dan pelaku industri di China melakukan upaya bersama untuk mempercepat pemulihan dan mempertahankan pertumbuhan sektor itu, yang terdampak parah oleh pandemi COVID-19.
Bandara-bandara di China mencatat lonjakan total operasi sebesar 69 persen secara bulanan menjadi 820.000 pada Maret, hampir sama dengan level sebelum pandemi COVID-19.”
WU LING, Wakil Direktur Pusat Kendali Operasi Bandara Internasional Baiyun Guangzhou ; “Dalam dua tahun terakhir, karena situasi epidemi, kami termasuk dalam kelompok bandara pertama di China yang menerapkan langkah pencegahan virus dengan teknologi tinggi, termasuk elevator nirkontak dengan sensor inframerah, robot disinfeksi, disinfeksi troli ultraviolet, dan alat sterilisasi uap yang digunakan di toilet, untuk memastikan perjalanan yang aman bagi penumpang. Demi meningkatkan pengalaman penumpang, kami menerapkan layanan cerdas. Misalnya, kita dapat melihat mesin check-in mandiri, penyerahan tas swalayan, dan gerbang keberangkatan mandiri. Langkah-langkah dengan teknologi tinggi ini memungkinkan para penumpang menikmati kenyamanan yang dihadirkan oleh perjalanan cerdas.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guangzhou, China. (XHTV)