ULAN BATOR – Pemerintah Mongolia pada Jumat (2/7) memutuskan untuk membatalkan perayaan hari libur nasional Naadam tahun ini karena pandemi COVID-19.
Langkah itu diambil setelah ratusan warga Mongolia menggelar unjuk rasa di alun-alun pusat ibu kota Ulan Bator, menuntut pembatalan perayaan hari libur nasional tersebut di tengah melonjaknya kasus COVID-19.
Awalnya, negara itu memutuskan untuk merayakan Naadam dengan siaran langsung di saluran televisi dan media sosial tahun ini karena pandemi.
Masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO, hari libur resmi Naadam dirayakan pada 11-15 Juli.
Naadam, yang berarti “permainan” dalam bahasa Mongolia dan menampilkan pacuan kuda, panahan, dan gulat, adalah festival yang paling banyak disaksikan wisatawan asing di negara nomaden itu.
Hingga Jumat, Mongolia telah melaporkan total 120.339 infeksi COVID-19, dengan 611 kematian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ulan Bator. (XHTV)