SHIJIAZHUANG – Sekolah Seni Akrobatik Wuqiao Hebei yang terletak di China utara baru-baru ini mengadakan kelas daring (online) untuk para peserta pelatihan di luar negeri, sebagai bagian dari program pelatihan daring selama tiga bulan.
Program pelatihan tersebut telah disesuaikan untuk para siswa di Laos dan Kamboja, dan akan melibatkan lebih dari 10 ahli akrobat, kata sekolah itu.
Karena dampak pandemi COVID-19, sulit bagi kelas pelatihan akrobatik untuk memenuhi permintaan peserta pelatihan di negara-negara berkembang. Oleh karenanya, sekolah itu memutuskan untuk mulai memberikan pelatihan secara daring, tutur pihak otoritas sekolah.
“Pelatihan akrobatik umumnya menggunakan metode pengajaran dan bimbingan tatap muka karena tingginya kebutuhan akan gerakan fisik dan detail yang terlibat di dalamnya,” kata Duan Yong, seorang pejabat di sekolah tersebut.
Gerakan tubuh seperti ekspresi wajah dan mata sulit diamati selama pelatihan daring, dan keseluruhan proses membutuhkan penjelasan dan bimbingan, sehingga pihak sekolah mengadopsi mode live streaming, tambah Duan.
Selama sesi pelatihan daring, siswa-siswa China yang terampil memperagakan gerakan standar di hadapan beberapa kamera berdefinisi tinggi, sementara guru memberikan bimbingan di tempat.
Sekolah tersebut mulai merekrut peserta pelatihan mancanegara pada 2002 dan lebih dari 500 peserta pelatihan dari 40 lebih negara sejauh ini telah berpartisipasi dalam pelatihan itu.
Wuqiao dianggap sebagai tempat lahirnya akrobatik China dan gaya pertunjukannya berasal dari 2.000 tahun silam pada masa Dinasti Han (202 SM-220 M). Pada 2006, seni akrobatik Wuqiao terdaftar sebagai warisan budaya takbenda tingkat negara. [Xinhua]