WARTABUANA – Tahun depan, bursa Smartphone mulai unjuk gigi untuk bersaing dalam mengeluarkan varian baru.
Namun anehnya, salah satu vendor ternama Smartphone, Samsung, malah akan mengurangi perangkat ponsel pintarnya dipasaran.
Rencana tersebut diketahui dari surat yang dikirimkan Samsung ke retailer lokal di Korea Selatan. Dalam surat itu disebutkan mereka akan mengurangi 12% pasokan smartphone dari tahun ini.
Atas merebaknya surat edaran tersebut, Samsung sendiri belum mengeluarkan keterangan resmi mengenai alasan dikeluarkannya kebijakan tersebut. Tapi sejumlah pihak berpendapat apa yang dilakukan Samsung ini karena melihat pasar dunia yang telah jenuh.
Vendor yang menguasai seperempat pasar ponsel dunia ini berencana memproduksi hanya 420 juta hingga 430 juta unit smartphone sepanjang 12 bulan mendatang. Samsung akan lebih fokus pada produksi ponsel yang terjangkau untuk negara berkembang.
Langkah tersebut dirasa cukup masuk akal. Mengingat market bawah lebih menjanjikan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Xiaomi yang telah mengalami kesuksesan besar karena mengarap pasar tersebut.
Meski strategi berubah, Samsung tidak lantas berhenti membuat ponsel premium. Pada awal tahun nanti, mereka telah siap merilis ponsel flagship anyarnya, Galaxy S7.
Samsung saat ini masih menjadi raja di pasar ponsel dunia. Kesuksesan iPhone 6S dan iPhone 6S Plus belum mampu mengeser diurutan puncak.
Menurut Digitime Research, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu menguasai 25,6% pengapalan sepanjang kuartal ketiga 2015. Sementara Apple hanya mampu meraup pangsa pasar 14,5% saja.
Sementara di posisi ketiga dan keempat diisi Huawei dan Lenovo dengan perolehan 7,4% dan 4,8%. LG berada di posisi kelima dengan perolehan 4,5%.
Selanjutnya secara berurut terdapat Xiaomi 3,8%, BBK 3,5%, TCL 3.3%, Oppo 3.2%, ZTE 2.5%, Sony 2.0%, Microsoft Mobile 1.7%, Meizu 1.7%, Coolpad 1.5% and Asustek 1.4%.[]