JAKARTA, WB – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menjelaskan bahwa Keberhasilan melaksanakan tugas membuat reputasi individu dan satuan, dimanapun prajurit TNI bertugas mendapat pengakuan dan layak diapresiasi sehingga ini merupakan salah satu kriteria untuk mencapai pangkat Perwira Tinggi.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, ini merupakan suatu hal yang patut dibanggakan dengan capaian yang didapat, namun jangan sampai berlebihan dan jangan berhenti sebagai sebuah kebanggaan semata.
“Ingat, masih ada tantangan yang lebih besar, yakni bagaimana bisa mempertahankan reputasi dan bahkan untuk lebih meningkatkan lagi,” ucap Panglima saat memimpin upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi TNI, di Kantor Panglima TNI, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, terkait menjaga reputasi diperlukan waktu yang lama untuk dibangun, akan tetapi bisa saja sekejap reputasi itu bisa sirna.
“Laksanakan setiap tugas dengan sebaik mungkin dan jaga diri maupun kesatuan untuk tidak terjerumus pada hal-hal negatif sekecil apapun,” ujarnya.
Panglima menambahkan, kalimat itu sangat mudah diucapkan, namun pelaksanaannya tidak semudah membalik telapak tangan. “Semua memerlukan perjuangan dan konsistensi, karena di kancah itulah seorang Perwira akan diuji kualitas, integritas dan kapabilitas keperwiraannya,”ujarnya.
Gatot menyampaikan bahwasanya salah satu program pemerintah terkait Program Amnesti Pajak harus didukung bersama-sama.
“Tentara Nasional Indonesia wajib mendukung dan menyukseskan program Amnesti Pajak yang telah berjalan,” tegasnya.
Adapun 13 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang naik pangkat, terdiri dari : 7 Pati TNI AD, yaitu Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P (Pangdiv-2 Kostrad), Mayjen TNI Suko Pranoto (Danpuspenerbad), Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, S.I.P. (TA. Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas), Brigjen TNI Satrio Herianto, S.I.P. (Pati sahli Kasad Bid. Ideologi dan Politik), Brigjen TNI Oerip Soekotjo (Pa Sahli Tk. II Wassus Sahli Bid. Wassus dan LH Panglima TNI), Brigjen TNI Danny Gaothama, S.H. (Kabinda Jawa Barat BIN) dan Brigjen TNI Moh. Hatta Usmar Rukka (Bandep Lingkungan Pemerintahan Negara Setjen Wantannas).
3 (tiga) Pati TNI AL, yaitu Laksma TNI Dadi Hartanto, M.Tr (Han).(Danguspurlaarmatim), Laksma TNI B. Ken Tri Basuki, M. Si. (Han). (Kadisminpersal) dan Brigjen TNI (Mar) I Ketut Suarya (Kadispotmar), serta 3 (tiga) Pati TNI AU, yaitu Marsda TNI Gutomo, S.I.P (TA/ Pengkaji Bid. Diplomasi Lemhannas), Marsda TNI Suwardi Mihardja, M.D. (Sahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko) dan Marsma TNI R. Ismet Ismaya Saleh (Dirdik Kodiklat TNI).[]