JAKARTA, WB – Penanganan pengungsi Rohingya dan pengungsi Bangladesh yang ada di Aceh terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Dari 1.759 jiwa pengungsi di Aceh, ternyata ada 720 jiwa pengungsi dari Bangladesh yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia.
Demikian keterangan yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Wartabuana.com. Dia juga mengatakan TRC BNPB telah berada di pengungsian di Aceh. Kebutuhan logistik, peralatan, sanitasi, kesehatan pengungsi terus dipenuhi.
“Dalam rapat pertemuan yang dipimpin Menteri Sosial dengan dihadiri pimpinan Pemda Aceh, UNHCR, IOM, Kemensos, TRC BNPB, SKPD dan beberapa NGO di Pendopo Kota Langsa pada Minggu (24/5) pukul 10.00 WIB ada beberapa arahan Mensos. Pemerintah menyampaikan terima kasih kepada Pemda Provinsi Aceh, Pemda Kab/Kota, NGO dan masyarakat yang telah membantu pengungsi. Selanjutnya akan ada dua penanganan yang dilakukan Pemerintah,” ujar Sutopo, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Sutopo menyebut penanganan itu diantaranya untuk pengungsi asal Bangladesh yang merupakan korban ekonomi migran, maka 720 jiwa akan segera dikembalikan ke Bangladesh. Dubes Bangladesh telah berkunjung ke Aceh Utara dan berencana untuk memulangkan pengungsi secara bertahap. Biaya untuk pemulangan pengungsi dari UNHCR dan IOM. Mulai minggu depan secara bertahap pengungsi akan dipindahkan ke Medan sebelum ke Bangladesh. Diharapkan dalam satu bulan sudah tuntas.
Penanganan selanjutnya, yaitu pengungsi Rohingya akan dilakukan permukiman kembali (resettlement) dan perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, trauma healing dan lainnya oleh berbagai kementerian/lembaga.
“Rencana pada Selasa (26/5) akan dilakukan rakornis di Kemenko PMK. Koordinasi yang efektif diperlukan untuk mengatasi pengungsi ini. Pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka,” kata dia.
Sutopo menyebut sebanyak 1.062 jiwa pengungsi Rohingya terdiri dari 565 laki-laki, 235 jiwa perempuan, dan 225 jiwa anak-anak. “Pengungsi Rohingya berasal dari negara bagian di Myanmar yang mengungsi karena konflik dan keamanan,” tandas dia. []