JAKARTA, WB – Masa perpoloncoan ternyata pernah dialami Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan kala dirinya masih duduk di bangku sekolah. Anies mengaku pernah diminta kakak kelasnya yang juga panitia MOS berbicara dengan kaca spion. Begitu juga atribut-atribut bernuansa plonco seperti memakai sabuk dengan tali rafia.
“Seperti atribut-atribut yang dipakai Masa Orientasi Sekolah (MOS) itu menghilangkan akal sehat,” kata Anies saat menjadi narasumber di salah satu program acara radio di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya pemakaian atribut adalah warisan kolonial. Sudah ada dari dulu. “Apalagi jika ada kepala sekolah membiarkan aksi perpoloncoan terjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengambil tindakan tegas. Kalau ada kepala sekolah seperti itu maka bisa dipecat,” imbuhnya.
Senin besok (18/7) tahun ajaran baru orang tua harus diminta mendampingi anaknya ke sekolah. Kebijakan ini agar sang anak terhindar dari praktek perpoloncoan.
“Kebijakan ini juga untuk menghindari bullying, pemerintah menjalankan nawacita kemudian negara hadir mereka menyambut karena negara tidak menjamin kekerasan maka itu negara membuat UU terkait hal tersebut,” kata Anies saat menjadi narasumber di salah satu stasiun radio di Jakarta, Kamis (13/7).
Anies berharap dengan adanya gerakan ini sekolah menjadi aman. Bila ada orang tua yang melihat kasus perpeloncoan bisa menghubungi Kemdikbud. Orang tua diminta jangan diam saja ada langkah yang baik untuk anaknya. []