JAKARTA, WB – Sekretaris DPP Partai Demokrat Farhan Effendy mengaku geram dengan ucapan politisi Partai NasDem, Effendi Choirie yang menuding naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini adalah warisan dari pemerintahan sebelumnnya.
Menurut Farhan ucapan yang disampaikan bekas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu adalah ngawur dan tidak mendasar.
“Yang dikatakan Effendi Choiri statemen ngawur. Kelihatan tidak memahami masalah dan tidak mengerti persoalan kebijakan publik,” beber Farhan dalam keterangan persnya, Kamis (20/11/2014).
Farhan mengatakan, pemerintah dimanapun memiliki kewenangan dan boleh mengerjakan apapun terkait kebijakan dengan pertimbangan.
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata Farhan tidak menaikkan BBM waktu itu karna melihat keadaan rakyat secara umum tidak mengingini BBM naik. Di samping itu, pemerintahan SBY waktu itu masih memiliki jalan untuk menggerakkan ekonomi dengan modal lain.
“Jadi jangan bilang SBY memilih pencitraan. Ini ungkapan dari politisi yang hipokrit. Apa Effendi Choiri tidak sadar, bahwa kenaikan harga BBM apapun alasannya rakyat selalu merasa keberatan,” ujar Farhan.
Pemerintah Jokowi – JK lanjut Farhan, harus berani menghadapi keadaan ini. Baik buruk kebijakan ini sudah dikeluarkan, dan harus disikapi dengan bijak.
“Jangan melempar kesalahan kepada pemerintah sebelumnya, itu tidak etis,” tandas Farhan.
Seperti diberitakan sebelumnya Politisi Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan sisa pekerjaan mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang tidak selesai. []