JAKARTA, WB – Menanggapi rencana aksi reuni Alumni 212 yang akan digelar Sabtu (2/12/2017) dibilangan Monas, utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin menilai bahwa sedikit janggal menggunakan diksi `reuni`dalam menjalankan aksi tersebut.
“Saya sebagai orang universitas, sebagai dosen, kok kayak sekolah ya ada kata `reuni`. Kalau reuni itu kan biasanya ada sekolahnya kan,” ujar Din di kantornya, belum lama ini.
Din tidak mempermasalahkan adanya aksi untuk menyampaikan pendapat di alam demokrasi yang berjalan saat ini selama tidak melakukan aksi kekerasan.
Namun, dirinya memiliki pendapat pribadi, bahwa umat Islam sebaiknya mewujudkan kemayoritasan kualitatif, bukan kuantitatif.
“Supaya jangan besar dalam jumlah dan bilangan saja, tapi besar dalam mutu dan kualitas. Maka dari itu harus tampil dengan program-program aksi yang melahirkan lembaga-lembaga untuk kemajuan,” kata Din.[]