YOGYAKARTA, WB – Koalisi Antikorupsi Yogyakarta melihat bahwa delapan nama calon pimpinan KPK hasil seleksi yang telah diumumkan oleh presiden disinyalir empat di antaranya diduga kuat titipan pemerintah.
Direktur Indonesia Court Monitoring (ICM) Yogyakarta, Tri Wahyu beranggapan empat nama di antaranya Surya Tjandra, Saut Situmorang, Basaria Panjaitan, dan Alexander Marwata. Surya Tjandra, kata dia, merupakan bekas tim sukses Jokowi-JK saat pilpres tahun lalu.
“Saat tes wawancara, Surya Tjandra ngomong atasan tinggi KPK adalah presiden. Pansel (panitia seleksi) sudah tahu kalau dia bekas timses, tapi tetap diloloskan,” papar Tri di kantor Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Yogyakarta, Rabu (2/9/2015).
Tri juga menyebut, Saut Situmorang dianggap orang yang tak memperhatikan kasus korupsi masa lalu, seperti kasus BLBI dan Bank Century. Basaria Panjaitan, lanjutnya, merupakan titipan dari orang kepercayaan Wakapolri, Komjen Budi Gunawan.
“Basaria Panjaitan ini orang yang tidak setuju penyidik independen. Lalu, Alexander Marwata merupakan salah satu hakim pengadilan di Jakarta. KPK malah bisa menjadi komisi pengamanan kekuasaan,” ujarnya kembali.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Divisi Sipil Politik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Sarli Zulhendra. Ia menyayangkan langkah sembilan tim pansel yang meloloskan empat nama tersebut. Menurutnya, pansel hanya melihat catatan kriminal para calon tanpa melihat aspek lain yang lebih penting.
“Pansel harusnya tak memperhatikan soal kriminal saja. Tapi juga soal rekam jejak, reputasi, dan integritas semua calon,” tandasnya.[]