JAKARTA, WB – Sebanyak 12.616 jiwa atau 3.600 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung dan Gamalama.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
“Sejak Sabtu (18/7) erupsi Gunung Gamalama yang terus terjadi menyebabkan 1.505 jiwa (450 KK) mengungsi di tiga lokasi yaitu Kelurahan Taduma 826 jiwa (258 KK), Aula Lanal 301 jiwa (80 KK) dan SKB 378 jiwa (112 KK). Jumlah ini akan bertambah karena pengungsi di Kelurahan Togafo dan Dusun Bandinga masih dalam pendataan,” jelas Sutopo kepada Wartabuana.com, Jakarta, Senin (20/7/2015).
Lebih jauh Sutopo menambahkan status Gunung Gamalama saat ini masih Waspada (level 2). Pada Minggu (19/7), data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan gempa tremor/hembusan menerus. Hembusan asap masih terjadi, dengan energi cenderung menurun setelah letusan (16/7). Tinggi asap berkisar 150 – 800 meter, dominan kurang 500 meter dari puncak, terdistribusi ke arah Barat-laut.
“Pemetaan abu vulkanik di lapangan, menunjukkan ketebalan abu di desa-desa sektor Baratlaut berkisar 1.5-6.0 mm (tipis – sedang). Saat ini hembusan asap dominan berwarna putih, mengindikasikan bahwa kandungan asap didominasi uap air, tidak terlihat kandungan material abu vulkanik,” imbuh dia.
Menurutnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, TNI, Polri dan Pemerintah Kota Ternate melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan masker. “BPBD sudah mendirikan dapur umum. Dinsos Kota Ternate sudah memberikan bantuan sembako beras 5 Ton,” kata dia.
Sementara itu sambung dia erupsi Gunung Sinabung terus berlangsung. Pada Minggu (19/7) terjadi dua kali awan panas guguran, sejauh 2.500 – 3.000 m, tinggi kolom abu 1.000 m.
“Teramati guguran lava dari puncak sejauh 1.000 m kearah Tenggara – Timur. Status tetap Awas (level 4). Sebanyak 11.111 jiwa (3.150 KK) mengungsi di 10 pos pengungsian,” ujar dia.
“Di tempat lain, Gunung Raung masih erupsi dengan asap kelabu – kehitaman tebal, tekanan lemah, tinggi 1.500 – 2.000m condong ke arah Utara – Timur laut – Timur. Status Siaga (level 3). Tidak ada pengungsian,” ujar dia kembali. []