WARTABUANA – Metode perawatan kecantikan kini semakin aneh-aneh saja. Dari injeksi botox, darah, hingga facial menggunakan kotoran burung dan sebagainya, kini muncul metode kecantikan dengan menggunakan plasenta domba!
Bagi Anda yang belum familiar, plasenta adalah organ yang muncul ketika seorang wanita atau hewan betina tengah mengandung. Ketika melahirkan anak, secara otomatis organ plasenta ini akan ikut keluar – dan organ ini diklaim memiliki sejuta manfaat bagi kesehatan.
Jika plasenta manusia kini sudah banyak dikonsumsi dan bahkan diolah menjadi obat, plasenta domba digunakan untuk facial wajah. Plasenta domba ini dipercaya efektif untuk mencegah penuaan dan sudah dilakukan oleh selebritis kenamaan seperti Victoria Beckham dan Simon Cowell.
Dan melihat kepopuleran metode facial plasenta ini, terapinya pun tidak murah. Di AS, satu jam sesi facial ini memakan biaya hingga Rp 3,4 juta. Dan konsentrat berisi plasenta domba yang dicampur dengan ektrak pelembab seharga Rp 4 juta harus dibeli di luar sesi facial. Totalnya, untuk satu sesi saja bisa memakan biaya hingga Rp 7,5 juta!
Menurut Stem Cell Beauty Innovations (SCBI), perusahaan di balik krim plasenta ini, plasenta yang dihasilkan oleh mamalia sangat efektif memperbaiki berbagai kerusakan sel di dalam maupun luar tubuh.
Dengan mengoleskan plasenta ke kulit, akan memicu produksi kolagen, protein, dan elastin, zat-zat yang diperlukan oleh kulit agar tetap dapat mempertahankan kemudaannya.
Jika SCBI hanya fokus kepada plasenta untuk diolah menjadi krim kecantikan, perusahaan Agri Lab di Selandia Baru adalah pengolah plasenta terbesar di dunia. Agri Lab menggunakan 20 ton plasenta domba setiap tahunnya untuk digunakan sebagai obat diet, serum, dan sebagainya.
Menurut Angela Payne, manajer produksi Agri Lab, mereka hanya menggunakan plasenta domba yang dikembangbiakkan tanpa obat kimia apapun. Bahkan jika domba tersebut terbukti pernah diberi antibiotic maka tidak akan lulus standar Agri Lab. []