JAKARTA, WB – Dirut BPJS Fahmi Idris menepis isu mengenai lembaga yang dipimpinnya tengah mengalami kesulitan atau collapse. Menurutnya saat ini balance sheet BPJS Kesehatan antara pemasukan dan pengeluaran tidak ada masalah (balance).
“Balance sheet-nya sudah kita hitung antara pemasukan dan pengeluaran di tahun 2016 ini mendekati dengan apa yang kita perkirakan,” kata Fahmi seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Jumat (11/3).
“Bapak Presiden sangat memberikan perhatian karena ini harus menjadi opini yang jangan sampai membuat gelisah baik itu rumah sakit, kemudian tenaga kesehatan,” imbuh Fahmi.
Dikatakan Fahmi pemasukan ada dua, iuran dan sumber dana lainnya. “Kalau kita bicara iuran dan pengeluaran memang mismatch karena iuran pada dasarnya hitungannya masih di bawah rekomendasi dari Dewan Jaminan Sosial Nasional. Kalau dalam bahasanya kurang lebih “underpricing” dari iuran yang diharapkan,” jelasnya.
Namun Fahmi mengingat,tentu pengalaman BPJS sejak Askes 48 tahun sudah mengkalkulasi agar program ini tetap berjalan tentu ada sumber pemasukan lain.
Ia menyebutkan, dalam hal ini pilihannya tiga. Pertama apakah manfaatnya dikurangi. “Tentu kita tidak akan mengambil pilihan itu karena akan terjadi social cost yang besar. Masa orang cuci darah kemudian mulai besok dikurangi. Itu tidak kita pilih,” ujarnya.
Pilihan kedua, apakah menaikkan iuran sehingga match dengan pengeluaran. “Bapak Presiden menyampaikan, itu nanti setelah program ini dirasakan semakin baik,” jelas Fahmi. []