JAKARTA, WB – Besok (5/10) pemerintah kemungkinan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (bbm) jenis premium. Menurut Presiden Joko Widodo dari laporan Menteri ESDM, harga BBM jenis premium tidak akan naik hingga Desember mendatang. Hal ini lantaran kondisi ekonomi dalam negeri tengah melambat.
Menanggapi hal tersebut Guru Besar Universitas Islam Assyafi`iyah Mubarok menuturkan rencana Presiden tersebut yang ada paket ekonomi kebijakan III pengaruhnya tidak begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat.
“Ini beda kalau pemerintah juga menurunkan harga kebutuhan pokok serta mengontrol biaya transportasi rakyat,” jelas dia, Jakarta.
Kendati demikian kebijakan tersebut memang ada dampak positifnya terhadap perekonomian, tapi tidak begitu besar kalau tidak diikuti penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat, dan juga penurunan biaya transportasi.
“Ketika itu pemerintah mengurangi subsidi BBM dengan alasan untuk pengalihan subsidi, dan saat itu harga pasar minyak dunia sedang turun,” pungkas dia.
Seperti diketahui saat memimpin rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10), Presidn Jokowi telah meminta Pertamina menghitung kembali harga BBM khususnya jenis Premium dan Solar, yang pada Rabu (30/9) lalu, telah diumumkan Dirjen Minyak dan Gas Bumi I Nyoman Wiratmaja Kementerian ESDM, tidak berubah hingga Januari 2016 mendatang.
“Coba dihitung lagi. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, tapi ini negara sedang membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya premium itu diturunkan meskipun sedikit,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas mengenai pemangkasan perizinan, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/10) siang.
Diakui Presiden Jokowi dirinya mengetahui, dan kemarin sudah dilapori kalau harga BBM yang berlaku sekarang masih (-2%) minus dua persen dari harga keekonomian. “Tapi mungkin masih bisa diturunkan,” ujar Presiden. []