JAKARTA, WB – Pesatnya perkembangan pusat perbelanjaan di kawasan Asia termasuk Indonesia saat ini, dinilai mampu membantu mendongkrak pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Untuk itu, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berharap, dengan dibentuknya Council of Asian Shopping Centre (CASC) ini, masyarakat Indonesia tidak lagi harus menghambur-hamburkan uang hanya untuk belanja ke luar negeri seperti ke Singapura.
Trend masyarakat Indonesia yang gemar belanja ke luar negeri inilah membuat APPBI berfikir untuk membangun banyak pusat Belanja di Indonesia, di mana Indonesia baru memiliki 254 mall di seluruh Indonesia, sekaligus untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu surganya belanja di Asia.
“Di Malaysia itu ada 360 mall. Di Jepang ada lebih dari 3000 mall. Nah kiita ini ingin membuat Indonesia sebagai sarana belanja, makin maju dengan gaya hidup, nyaman, aman, dan apa yg diperlukan ada,” kata Chairman CASC sekaligus Ketua Umum DPP APPBI, Handaka Santosa dalam konferensi persnya di Gandaria City, Kamis (4/12/2014).
Dalam bisnis pembangunan mall, lanjut Handaka, para pengusaha juga pastinya melihat trend luar sebagai patokan gaya hidup masyarakat Indonesia. Maka dari situ, pembangunan mall nantinya harus sesuai dengan kebutuhan.
“Jumlah mall dibangun sesuai kebutuhan. Karena pengusaha tidak mau hanya asal bangun kalau tidak menguntungkan. Pembangunannya juga harus ada 31 perizinan. Meski begitu, selama ada kebutuhan yang besar, kita akan tetap buat (mall),” tuturnya.
Sementara itu, ketua Organizing Commite CASC Conference, Heru Nasution mengatakan dengan digelarnya CASC Conference 2014 ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat perbelanjaan internasional.
“Berbelanja juga harus jadi tujuan wisata bukan hanya sekedar belanja saja,” imbuhnya. []