JAKARTA, WB – Dalam kunjungan kerjanya ke Indonesia, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pence telah menyepakati 11 transaksi besar bernilai lebih dari USD10 miliar.
Pence mengatakan, hubungan ekonomi Amerika dengan Asia Pacific, termasuk Indonesia, merupakan hubungan yang sudah berlangsung sejak lama. Amerika telah melakukan investasi sejak 1971.
“Perusahaan Amerika melihat potensi yang luar biasa di wilayah ini, di mana indonesia adalah jantungnya,” ujar dia di Shangri-La, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Pence melanjutkan, negara-negara anggota gabungan ASEAN, adalah negara-negara yang menjadi tujuan investasi utama bagi Amerika. Bahkan, dia mengklaim investasi di ASEAN lebih besar dari investasi gabungan di China, India dan Jepang.
“Angka yang ditunjukkan ini luar biasa. Ikatan ekonomi yang luar biasa ini merupakan bukti adanya ikatan antara AS dan ASEAN. Ada 11 transaksi besar bernilai lebih dari USD10 miliar yang terjadi hari ini,” katanya.
Dalam kunjungannya, Pence telah menyepakati 11 MoU investasi di beberapa bidang usaha seperti energi listrik, teknologi informasi, dan energi terbarukan dengan total nilai lebih dari 10 miliar dolar AS.
Perusahaan Indonesia dan AS yang menandatangani perjanjian bisnis tersebut, berturut-turut adalah PLN-Applied Materials, Jababeka Infrastructure-Greenbelt Resources, PLN-Halliburton, PT Dirgantara Indonesia-Honeywell Aerospace, TNI-Lockhead Martin, dan PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)-PowerPhase.
Keenam proyek tersebut telah mulai dikerjakan di Indonesia, termasuk kerja sama TNI AU dan Lockhead Martin dalam pelatihan pilot dan perawatan pesawat tempur F-16 yang bersifat kemitraan publik-swasta. []