WARTABUANA – Kesimpulan sementara, penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 karena menabrak awan Cumolonimbus. Ternyata, selain awan Cumolonimbus, masih ada 3 jenis awan yang menjadi momok menakutkan para pilot.
Dilihat dari bumi, semua bentuk awan nyaris sama. Namun jika berada di udara, ada beberapa awan yang harus diwaspadai dan berbahaya bagi pesawat yang sedang terbang. Berikut ini info singkat tentang jenis awan tersebut;
Awan Comulonimbus
Awan ini memiliki bentuk yang menjulang tinggi, tebal dan vertikal. Bentuknya hampir mirip seperti pusaran tornado dalam versi lebih besar lagi. Awan ini selalu muncul jika ada badai petir dan cuaca ekstrem yang terjadi di bumi.
Comulonimbus terbentuk karena atmosfer yang tidak stabil. Efek buruknya bagi pesawat yang tidak sengaja tabrakan dengan awan ini? pesawat akan terguncang bahkan rusak karena tersengat listrik. Awan ini yang paling sering membuat bencana. Karena awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik Tornado alias puting beliung.
Awan Lenticular
Awan Lenticular bentuknya seperti pesawat UFO dan biasanya berada di atas puncak gunung. Awan ini terbentuk karena aliran udara yang melewati penghalang, misalnya pegunungan, yang menyebabkan terjadinya pusaran (eddie) yang membentuk awan ini.
Jika Penerbangan melewati gunung yang atasnya diselimuti oleh awan ini, maka para Pilot memilih untuk menghindarinya. Jika tetap menerobos atau bahkan terbang di dekatnya saja, dapat menyebabkan turbulensi yang kuat bagi pesawat-pesawat yang terbang dekat dengan puncak pegunungan.
Awan Virga
Ada banyak sekali sesuatu di udara yang kita mungkin tidak tahu sebelumnya. Salah satunya adalah fenomena atmosfer yang bernama Virga ini. Walaupun tidak terlihat mencolok sesungguhnya sangat berbahaya. Apa sih Virga itu?
Sederhananya, Virga adalah hujan yang tidak sampai jatuh ke bumi karena keburu menguap di atmosfer. Virga dapat membuat temperatur udara menjadi turun drastis dan menghasilkan turbulensi yang tidak biasa pada pesawat. Ini bisa bikin pesawat jatuh atau bahkan rusak saat di udara.
Awan Mammatus
Awan satu ini memang jarang ada di Indonesia namun bagi yang penerbangan jarak jauh ke luar negeri, para pilot tentu waspada. Awan ini tidak hanya membuat pesawat terkena turbulensi namun juga menjadi pertanda datangnya cuaca buruk.
Jika nampak awan Mammatus maka badai dan hal buruk lainnya diprediksi akan datang. Mammatus berisi kristal es yang beku serta berbahaya. []