JAKARTA, WB – Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menolak keras rencana pemerintah yang bakal mengurangi jam kerja bagi pegawai perempuan.
Sebab, Komnas Perempuan menilai, jika kebijakan itu direalisasikan, maka hak perempuan dalam meniti karir akan terenggut dan sulit untuk mengembangkan diri.
“Produktivitas kerja perempuan akan lebih sedikit. Dikhawatirkan, hak mengembangkan diri perempuan jadi dikurangi,” kata Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah, saat dihubungi wartawan, Rabu (3/12/2014).
Menurutnya, wacana pengurangan jam kerja terhadap pegawai perempuan akan merugikan si perempuan itu sendiri. Selain karena produuktifitas, perusahaan pastinya bakal lebih memilih karyawan pria karena dianggap lebih menguntungkan perusahaan.
Kata Yuniyanti, seharusnya pemerintah melakukan evaluasi lebih dulu sebelum menerapkan rencana tersebut. Karena alasan untuk mengurangi kemacetan bukan jawaban sebenarnya.
Yuniyanti menguungkapkan, jika perihal macet, semustinya perusahaan bisa mengatr jal kerja. Misalnya, perusahaan memberikan aturan bagi pegawai perempuan agar tidak selalu harus bekerja di dalam kantor.[]