KORUT, WB – Pemerintahan Korea Utara mengatakan kepada PBB bahwa mereka tidak akan pernah merundingkan perlucutan senjata kecuali Amerika Serikat (AS) membalikkan kebijakan dari sikap musuhnya terhadap Korut.
Hal tersebut diutarakan oleh, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In Ryong. Menurut Kim, kepada komite Majelis Umum mengenai perlucutan senjata bahwa situasi di semenanjung Korea telah mencapai titik ketidakpastian dan perang nuklir dapat terjadi kapan saja.
“Kecuali ada kebijakan bermusuhan dan ancaman nuklir AS benar-benar ditiadakan sepenuhnya, kami tidak akan pernah menegosiasikan senjata nuklir dan roket balistik kami,” katanya.
Menyusul serangkaian peluncuran rudal dan uji nuklir keenam, Kim mengatakan negaranya telah melewati gerbang terakhir menuju kekuatan nuklir penuh dengan perlengkapan-perlengkapan untuk serangan nuklir.
Presiden Donald Trump telah terlibat perang kata (psywar) dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Trump telah menghujat dan mengancam untuk menghancurkan Korea Utara bila mengancam AS.
Namun Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan pada Minggu bahwa Trump ingin menghindari perang, meski presiden itu di Twitter mengatakan Tillerson cuma buang waktu dengan upaya diplomasi.
“Dia (Trump) tidak ingin berperang,” kata Tillerson kepada CNN, menambahkan upaya diplomasi tersebut.[]