JERUSALEM, WB – Hingga Kamis (24/11/2016) malam waktu setempat, si jago merah terus mengamuk dan mulai meluas membakar kota di Israel.
Kebakaran ini merupakan kebakaran terbesar yang terjadi di Israel, dan yang terbesar terjadi di Haifa, kota terbesar ketiga negeri itu. Akibatnya, sedikitnya 50.000 penduduk dievakuasi dan terpaksa meninggalkan rumahnya.
Kebakaran begitu cepat meluas karena adanya angin besar. Api liar ini juga mulai mengancam rumah-rumah di Jerusalem dan Tepi Barat.
Kebakaran sendiri diketahui terjadi setelah dua bulan kemarau sangat kering. Namun, pemerintah Israel menduga ada aksi sabotase di belakang kebakaran dahsyat tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, siapa pun yang berada di belakangnya akan mendapatkan hukuman berat.
“Setiap api yang dihasilkan oleh aksi pembakaran adalah teror dan kami akan membalas setimpal,” ancam Netanyahu seperti dikutip surat kabar Haaretz.
Meski belum ada investigasi menyeluruh, namun kecurigaan terhadap aksi teror sudah besar. Apalagi Menteri Pendirikan, Naftali Bennett dalam cuitannya di Twitter sudah mencurigai pelakunya adalah orang Arab atau palestina.[]