JAKARTA, WB – Direktur Lembaga Kajian Pemilu Indonesia ( LKPI ), Arifin Nurcahyono mengatakan, hasil survei jajak pendapat masyarakat Jakarta,
yang dilakukan pada 7April -13 April 2017, dengan jumlah responden 2001 orang, menghasilkan kesimpulan bahwa pasangan calon gubernur dengan nomor urut 3, Anies – Sandi akan menjadi gubenur dan Wakil gubenur Jakarta pada pemilukada yang digelar tanggal 19 April 2017.
Arifin mengatakan, dari hasil terlihat bahwa banyak faktor yang melatarbelakangi pilihan warga DKI terhadap pasangan Anies-Sandi, ketimbang pasangan petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot.
“Pertama faktor agama melatarbelakangi pilihan Warga DKI Jakarta kepada kedua paslon kepala daerah, adalah 55,7 persen. Warga DKI Jakarta memilih paslon berdasarkan kesamaan agama dengan yang di anut oleh calon gubenurnya .dan 37,5 persen tidak berdasarkan kesamaan agama yang dianut dan 6,8 persen tidak memberikan jawaban,” kata Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu (15/4/2017).
Faktor kedua yang ikut mempengaruhi adalah ketika warga DKI Jakarta ditanyakan terkait kasus hukum yang menimpa Ahok, yaitu kasus penistaan agama. Dari pernyataan tersebut, sebanyak 53,3 persen menjawab kasus Basuki membuat mereka kecewa dan akan jadi faktor yang mempengaruhi dalam memilih Basuki -Djarot , sedangkan warga DKI Jakarta yang tidak berpengaruh terhadap kasus tersebut sebanyak 44,2 persen dan selebihnya 2,5 persen tidak menjawab.
Arifin melanjutkan, faktor ketiga terkait pernyataan masyarakat Jakarta ketika ditanya terkait kepentingan Joko Widodo untuk kemenangan Basuki Tjahaya sebagai Gubenur DKI Jakarta, maka sebanyak 87,2 persen menjawab bahwa Joko Widodo sangat punya kepentingan dengan terpilihnya Basuki Tjahaya sebagai Gubenur.
“Dan sisanya berpendapat Joko Widodo tidak punya kepentingan, dari alasan yang ditemukan dari 87,2 persen, warga DKI 60,4 persen memberikan alasan , karena semua rahasia Presiden, Joko Widodo saat menjadi Gubenur dan terpilih sebagai Presiden diketahui oleh Basuki Tjahaya ,selebihnya mengatakan agar program program Joko Widodo bisa dilanjutkan Ahok, “, ujar Arifin.
Selanjutnya faktor keempat kata Arifin adalah dari temuan survei diketahui bahwa 73,3 persen warga Jakarta tidak puas dengan kinerja Basuki Tjahya – Djarot selama mengurus Jakarta. Hal itu, disebabkan masih banyaknya wilayah rawan banjir saat hujan dan kemacetan setiap hari serta jalan yang rusak.
“Dan ternyata Kartu Jakarta Pintar ( KJP) juga tidak meringankan beban biaya pendidikan malah banyak penyelewengan pengunjungnya, ” Kata Arifin.
Faktor kelima kata dia, terkait pasangan Anies Baswedan – Sandiga, sebanyak 72,3 persen warga yakin Anies-Sandi bisa memimpin Jakarta lebih baik lagi dari Basuki – Djarot. Hal itu dengan alasan pengalaman Anies di birokrasi ketika menjadi menteri pendidikan.
“Anies dicopot bukan Karena kinerja yang buruk tapi akibat Tekanan Politik dagang sapi kepada Joko Widodo , begitu juga warga DKI yakin dengan kemampuan dan kesuksesan Sandiaga Uno dalam membangun usahanya bisa jadi dasar untuk memimpin Jakarta yang lebih baik, ” katanya.
Dan faktor keenam, ketika warga DKI Jakarta yang mewakili saat ditanyakan akan memilih siapa dari kedua paslon tersebut pada pilkada nanti, maka 51,4 persen memilih pasangan Anies Baswedan – Sandiaga, dan 46,1 persen memilih Basuki Tjahaya – Djarot dan 2,5 persen tidak menjawab.
Survey jajak pendapat dilakukan terhadap kecenderungan pilihan Kepala Daerah Jakarta oleh warga DKI Jakarta yang dilakukan pada 7April -13 April 2017, dengan jumlah responden 2001 orang, dengan Margin of error +/- 2.6 persen dan Tingkat kepercayaan 98%. []