JAKARTA, WB – Pengungkapan siapa dibalik beredarnya “Tabloid Obor Rakyat” yang melakukan black campaign kepada kubu Jokowi-JK mulai mengerucut. Nama Haji Haris Taher, salah satu tim pemenang Prabowo-Hatta disebut-sebut sebagai donaturnya. Sementara itu, pelaksanya diduga seorang pemilik media.
Dikonfirmasi melalui HP nya oleh situs berita poskota.co, Haris mengaku tak tahu wujud tabloid yang dituduhkan. “Biar saja saya difitnah, Tuhan lah yang tahu,” tuturnya.
Kabar yang berhembus, melalui Muchlis Hasyim, pengusaha media, dana itu dikucurkan. Mendengar nama Muchlis disebut, Haji Haris hanya tertawa. “Tak mungkin Muchlis sekarang itu sudah bener gak gitu gitu,” kilah Ketua Majelis Dzikir Nurussalam.
Sebelumnya dikabarkan, Tabloid Obor Rakyat, disebar secara masif di masjid-masjid dan pesantren di Pulau Jawa. Isinya mudah ditebak, kampanye hitam untuk Calon Presiden (Capres) Joko Widodo.
Edisi I tabloid ini bertanggal 5-11 Mei 2014, terdiri atas 16 halaman. Halaman depan menampilkan judul “Capres Boneka” dengan karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri. Edisi II pun telah beredar awal Juni ini dengan halaman depan memampang judul besar: “1001 Topeng Jokowi”.
Para pemimpin pondok pesantren dan pengurus masjid yang menerima kiriman ribuan eksemplar tabloid ini menyatakan keheranannya, darimana gerangan sang pengelola tabloid memperoleh alamat mereka.
“Saya tidak langganan, tapi tiba-tiba ada banyak di teras rumah dan masjid pesantren,” kata Kiai Muhyidin Abdusshomad, Rais Syuriah NU Jember.
Muhyidin heran karena tiba-tiba mendapat kiriman ratusan eksemplar tabloid dengan berita utama berjudul “Capres Boneka” itu. Begitu juga para pengurus cabang NU dan pengasuh pesantren di Jember, hampir serentak menerima kiriman Obor Rakyat.
Kendati demikian, Muhyidin yang mengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, itu tak percaya isi tabloid. “Isinya banyak menghujat dan tidak mendidik, ya kami buang saja,” kata Muhyidin.
Sementara itu, takmir Masjid Miftahul Jannah, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Muhammad Ali juga menerima ratusan lembar Obor Rakyat. Pagi selepas subuh, tabloid-tabloid itu ditemukan tergeletak di salah satu sudut masjid. “Ya isinya kampanye begitu itu. Daripada jadi rame, kami serahkan pemulung saja,” katanya.
Siapa di belakang tabloid penyebar resah ini? Tak jelas benar pada mulanya. Dalam dewan redaksi Obor hanya tercantum nama Sigas, Elka Saraswati dan layout Dodo Darsono. Alamat redaksi yang tercantum adalah Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur. Nomor telepon yang tercantum adalah (021) 70787816, 70787817.
Tentu saja, sebagai pengusung kampanye hitam, nama dan alamat di atas hanyalah kedok belaka. Tapi sepandai-pandai menutupi jejak, pengelola tabloid ini akhirnya ketahuan juga.
Seperti diberitakan tribunnews.com, adalah Gun Gun Heryanto, dosen ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang mengungkap pengelola tabloid ini. Maklum, tulisan Gun Gun Heryanto dimuat di Obor Rakyat. Gun Gun menuding Darmawan Sepriyossa, penulis kolom tetap di portal berita inilah.com telah menjebaknya.
Menurut Gun Gun, pada 25 April lalu, Darmawan menghubungi dan memintanya menulis kolom analisis tentang PDI Perjuangan dalam mengikuti pemilihan presiden. “Dia (Darmawan) bilang mau bikin tabloid baru,” kata Gun Gun sebagai mana ditulis Majalah Detik. Dalam percakapan telepon itu, Darmawan sama sekali tak menyebut nama tabloid itu. Tanpa curiga, Gun Gun pun mengirimkan naskah kolomnya.
Tapi Gun Gun kaget ketika tahu tulisannya muncul di Tabloid Obor Rakyat yang dilaporkan tim hukum pasangan Jokowi-JK ke Badan Pengawas Pemilu, 4 Juni 2014. Gun Gun kecewa dan merasa tertipu oleh Darmawan.
Portal berita inilah.com, tempat Darmawan kini menjadi kolomnis tetap, didirikan Muchlis Hasyim, bekas wartawan Media Indonesia. Portal ini kini dikenal sebagai media online yang terdepan dalam menulis berita positif pasangan Prabowo-Hatta dan berita negatif pasangan Jokowi-JK.
Banyak kalangan jurnalis tahu, pada di periode pemerintahan SBY-Jusuf Kalla (2004-2009), Muchlis adalah media officer Jusuf Kalla yang mendampingi sang wakil presiden hampir di setiap kesempatan di dalam dan luar negeri. [ti]
Comments 6