JAKARTA, WB – Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Perparkiran Pemprov DKI, Sunardi Sinaga menjelaskan alasan kenapa retribusi parkir di taman silang monas (Irti) kerap jebol.
Sunardi menjelaskan, terjadinya kebocoran retribusi parkir di IRTI Monas disebabkan karena banyak kendaraan yang tak mau bayar. Padahal banyak kendaraan seperti motor dan mobil milik pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan beberapa aparat penegak hukum seperti TNI yang parkir disana.
“Banyak pegawai DKI cuma salam lima jari, terus belum lagi ada kendaraan aparat segala macam. Makanya kebocorannya agak tinggi karena tingkat toleransi tinggi,” tutur Sunardi di Jakarta, Senin (25/5/2015).
IA juga menuturkan, kawasan IRTI Monas memang dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan para PNS DKI, TNI dan Polri. Hal ini disebabkan karena memang letaknya sangat strategis dengan lokasi perkantoran. Namun sayangnya, kebanyakan dari PNS DKI, TNI dan Polri tak membayar parkir dengan alasan toleransi.
“Lantaran masih banyak yang minta free dan toleransi, ya mau gimana lagi. Apalagi kalau petugas yang mau awasi demo, kebanyakan parkir di sini,”katanya.
Sunardi mengatakan, pendapatan retribusi dari parkir IRTI Monas setahun hanya Rp3 miliar. Namun jumlah ini dianggap masih kecil untuk kawasan parkir strategis tersebut.
Sebab seharusnya parkir IRTI Monas memperoleh retribusi diatas Rp3 miliar. Namun Sunardi tak mau mengkalkulasi soal pendapatan seharusnya dari IRTI Monas dengan alasan parkir disana merupakan kewenangan UPT Monas.[]