WARTABUANA – Selama 62 tahuh selalu menghadirkan konten dewasa dengan tampilan foto-foto nude alias bugil, membuat pembaca Majalah Playboy bosan. Selain itu, gerusan media online lebih masif hadirkan pornografi, membuat majalah milik Hugh Hefner itu merubah haluan.
Menurut Chief Content Officer Playboy, Cory Jones, keputusan ini tidak bisa terelakkan lagi setelah Playboy semakin tidak diminati kaum pria dewasa yang menjadi sasaran selama ini.
Foto-foto telanjang tidak akan terlihat lagi di Playboy sejak Maret 2016 mendatang. Playboy, melalui CEO Scott Flanders mengakui bahwa sengitnya persaingan publikasi online dan mudahnya para pria dewasa mengakses situs porno membuat Playboy harus bereaksi mengikuti zaman.
Foto-foto bugil bukan lagi andalan bagi majalah ini. Sebaliknya, Playboy akan masuk dalam kategori majalah rating PG-13. Sesuai dengan ratingnya, maka konten majalah Playboy mulai Maret 2016 bisa dinikmati remaja di atas 13 tahun, dengan panduan dan perhatian penuh dari orang tua.
Majalah dengan rating PG-13 mungkin saja menampilkan konten yang tidak layak konsumsi anak-anak pra remaja. Lalu bagaimana Playboy bersikap untuk rating PG-13 yang hendak mereka ambil ini.
Menurut Cory Jones, majalahnya akan berlomba dalam konten gambar sensual dan artistik, tanpa menghilangkan sisi provokatif khas Playboy. Selain itu, wawancara eksklusif dengan tokoh dunia akan diperbanyak, di samping artikel-artikel update dengan kehidupan masyarakat modern. Meskipun demikian, bukan berarti Playmate of the Month akan dihapus. []