JAKARTA, WB – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abubakar Alhabsyi menanyakan keseriusan pemerintah didalam mengambil tindakan tegas terhadap bandar Narkoba.
Salah satui tindakan tegas yang ditunggu-tunggu itu adalah tindakan untuk melaksanakan eksekusi mati terhadap gembong atau bandar Narkoba.
“Saya rasa keseriusan Presiden soal eksekusi mati ini ditunggu banyak pihak. Bukan hanya saya, namun masyarakat Indonesia pasti akan mengapresiasi apabila presiden benar-benar berani tegas terhadap para bandar narkoba yang telah di vonis mati,” ujar Alhabsyi melalui pesan singkatnya yang diterima wartabuana, Senin (8/12/2014).
Perlunya sikap tegas untuk melaksanakan eksekusi mati terhadap bandar narkoba, kata politisi yang bermarkas dikomisi III ini lantaran dari pengembangan kasus oleh BNN, disimpulkan kalau jeruji besi dan vonis hukuman mati bukanlah menjadi penghalang bagi para bandar narkoba untuk mengendalikan bisnisnya.
Terbukti para pelaku jaringan pengedar besar narkoba masih bisa mengendalikan bisnisnya baik dari Lapas Batu, Nusakabangan dan Tanjung Gusta Medan.
“Butuh ketegasan pemerintah untuk membuat efek jera para bandar narkoba, salah satunya dengan segera mengeksekusi mati para bandar narkoba,” ujarnya.
Alhabsyi mencatat sampai ada sekitar 77 pengedar narkoba yang telah divonis mati, namun baru 6 orang saja yang telah dilakukan eksekusi. Alhabsyi mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap pelaku narkoba. Pasalnya sikap itu berbeda jika pemerintah mengeksekusi pelaku teror seperti eksekusi mati terhadap para teroris bom Bali.
“Seharusnya nyali yang lebih besar dimiliki pemerintah untuk mengeksekusi para bandar besar narkoba. Karena kerusakan yang ditimbulkan mereka ini jauh lebih parah dari para napi yang lain,” ujar Alhabsyi.
Gara-gara peredaran narkoba, lanjut Alhabsyi, pengguna narkoba di Indonesia meningkat tajam dalam beberawa waktu terakhir. Bila sebelumnya ada 4,3 juta pengguna, saat ini sudah meningkat menjadi 5,8 juta pengguna narkoba. Bila sebelumnya 40 orang mati tiap hari disebabkan oleh narkoba, saat ini meningkat menjadi 50 orang mati tiap harinya karena narkoba.
“Oleh karenanya, keberanian dari pemerintah ditunggu agar mengurangi berbagai dampak dari peredaran narkoba tersebut,” tandas Alhabsyi.[]