JAKARTA, WB – Sebagai Partai senior, Golkar selalu meraih suara yang cukup tinggi dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg). Sebut saja ketika Pileg 2004, 2009, dan yang terakhir saat ini 2014 di mana partai berlogo Pohon Beringin ini selalu menempati posisi kedua.
Namun sayangnya, pencapaian Golkar ternyata `tak sejalan` setiap bursa Pemilu Presiden (Pilpres). Bahkan dikhawatirkan, kegagalan tersebut akan kembali terjadi lagi di Pilpres 9 Juli nanti. Hal itu diprediksi oleh pengamat politik dari Political Communication (Polcomm Institute), Heri Budianto di mana ia menilai jika Golkar tak mampu mengambil pelajaran dari pelaksanaan Pemilu sebelum-sebelumnya.
“Semestinya Partai Golkar dapat belajar dari Pemilu 2004 dan 2009 yang tidak menang Pilpres. Terus skenarionya apa,” kata Heri dalam acara diskusi bertajuk `Membaca Peluang Poros Keempat : Mungkin atau Tidak?` di Hotel Alia, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).
Melihat hal tersebut, Heri lantas menyarankan jika Golkar sebaiknya segera mencari pengganti sang ketua umum, Aburizal Bakrie (Ical), yang pada awalnya hendak diusung sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres tanggal 9 Juli 2014 mendatang.
Menurut Heri, sosok yang cocok mengganti posisi Ical adalah yang berasal dari tokoh muda. “Harus ada penggantinya, seperti kader muda. Masih realistis kah kira-kira Partai Golkar mengusung Ical untuk menjadi Capres? Karena nama Ical sudah tidak menjual. Maka dari itu, saya pikir Partai Golkar sebaiknya segera mencari tokoh muda yang menjual,” katanya.
Salah satu nama kader muda Partai Golkar yang kembali muncul dan dinilai layak serta menjual, kata Heri, adalah Priyo Budi Santoso. Sebab lanjutnya, nama pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu seringkali dipilih oleh responden survei Polcomm, sebagai tokoh muda yang berpotensi.
“Tidak dipungkiri, Partai Golkar itu selalu memiliki stok. Sebut saja Priyo di DPR. Dan saya harap Partai Golkar masih mau bersikap realistis. Selain itu, kan ada juga nama Mbak Nurul (red- Nurul Arifin, anggota Komisi II DPR RI),” paparnya.
Lebih lanjut Heri pun juga memprediksi, bahwa jika Partai Golkar tetap `ngotot` untuk mengusung Ical pada Pilpres 2014 nanti, maka mereka bakalan mengalami kegagalan total. “Saya pikir Pak Ical sulit untuk menang. Apalagi Partai Golkar tak biasa bermain oposisi,” tutupnya mengakhiri.[]
Comments 7