JAKARTA, WB – Kabar terkait penembakan dua jurnalis di Amerika Serikat cukup menghentakan publik. Dimana reporter dan juru kamera di stasiun televisi WDBJ ditembak mati saat stasiun tv tersebut menyiarkan wawancara secara langsung.
Pelaku bernama Vester Lee Flanagan diduga meluapkan kemarahannya atas rasisme yang kerap dilontarkan kantor berita WDBJ. Pelaku juga sempat menuliskan keluhannya sebagai korban diskriminasi ras saat bekerja di stasiun televisi WDBJ17 yang berafiliasi dengan stasiun televisi CBS. Penyebab lainnya tersangka tidak terima karena dirinya dipecat.
Dalam penggeladahan rumah pelaku, polisi Amerika Serikat menemukan sex toys atau mainan seks dalam apartemen miliknya. Tak hanya benda tersebut, disaat bersamaan juga ditemukan film porno dan kotoran kucing.
Dari cerita tetangga dekat pelaku, Flanagan seorang yang sangat menjengkelkan. Ia juga pernah membuang kotoran ke rumah orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang jurnalis, satu reporter dan satu juru kamera, tewas tertembak saat sedang melakukan wawancara live di Kota Roanoke, Virginia, sekitar 375 kilometer dari kota Washington DC, Amerika Serikat.
Dua jurnalis yang berkerja di stasiun tv WDBJ adalah Alison Parker, berusia 24 tahun, dan juru kamera bernama Adam Ward, berusia 27 tahun.
Diberitakan sebelumnya pelaku penembakan dua jurnalis CBS Moneta, Bedford County Amerika Serikat dipastikan pernah bekerja di tempat yang sama dengan korban. Tersangka bernama Vester Flanagan akhirnya bunuh diri dengan cara menembak diri sendiri setelah dikejar polisi di jalanan Virginia. []