JAKARTA, WB – Tanggal 8 Maret diperingati sebagai hari perempuan internasional. Mereka yang mengetahui hari bersejarah bagi wanita ini memberikan harapan serta doa di jejaring sosial twitter hingga menjadi trending topic.
“Mar 8 is #InternationalWomensDay. Everyone has a woman in their life they consider a #WonderWoman so every1 should know why we need this day,” tulis @fictionals.
Bahkan, kepala negara pun Presiden Joko Widodo menyematkan keinginan untuk wanita. “Selamat Hari Perempuan Sedunia. Hentikan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan,” cuit Jokowi lewat akun twitternya.
Informasi yang berhasil dihimpun perayaan hari perempuan internasional ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City.
Kemudian para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.
Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional. []