KUDUS, WB – Sejak dua hari lalu, warga Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah dibuat heboh dengan keberadaan sepasang jenglot yang ditangkap Edi Mulyono, warga setempat.
Kabar tertangkapnya dua jenglot berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu langsung tersebar keseantero desa. Rumah Edi di RT 5 RW 1, Desa Kaliputu-pun ramai disambangi warga yang ingin melihat langsung makhluk gaib yang diyakini sebagian orang memiliki `tuah` itu.
Seorang aparat desa bernama Supriyadi mengaku sudah melihat jenglot tersebut. Supriyadi membenarkan adanya sepasang jenglot yang ditangkap oleh warga Desa Kaliputu tersebut.
“Betul, jenglot ada dua, saya tadi lihat pas berangkat kerja. Masih pagi saja yang lihat sudah banyak banget karena penasaran,” ungkap Supriyadi.
Sepasang jenglot itu ditangkapan tidak bersamaan waktunya. Menurut Edi, jenglot berjenis kelamin perempuan ditangkap pada Selasa (26/8/2014) dini hari. Awalnya, sekitar pukul satu dinihari, Edi melihat benda bercahaya putih terbang berputar-putar di depan rumahnya.
Edi yang penasaran kemudian meminta bantuan warga lain untuk menangkap benda itu. Setelah ditangkap, diketahui bahwa benda tersebut adalah jenglot sebesar telapak tangan dan berkulit hitam. Jenglot berjenis perempuan itu kemudian dimasukkan dalam toples plastik setelah diberi alas kapas.
Kemudian pada malam berikutnya yaitu Rabu (27/8/2014) dini hari sekitar jam 01.30, terjadi Kejadian yang sama. Ada penampakan bayangan putih di depan rumah Edi. Benda berwarna putih itu kembali ditangkap warga.
“Dan ternyata setelah tertangkap, juga diketahui sama dengan penemuan pertama. Hanya saja, bentuknya lebih besar dan panjang. Diyakini bahwa yang pertama ketangkap itu kan, jenisnya perempuan, sedangkan yang kedua itu adalah laki-laki. Jadi sepasang,” terang Suyadi, tetangga Edi.
Peristiwa penangkapan sepasang jenglot itu langsung menyebar dari mulut ke mulut. Warga pun penasaran ingin menyaksikan langsung wujud jenglot yang sudah dimasukkan ke dalam satu toples itu.
Binatang Malam
Sekedar informasi, Jenglot adalah figur berbentuk manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.
Jenglot pernah ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan dan Bali. Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan makanannya adalah darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana.
Secara ilmiah, jenglot merupakan binatang yang sangat lambat dalam bergerak hingga tak mungkin dapat bertahan hidup lama, jenglot hidup di hutan belantara penuh dengan pohon raksasa tempat persembunyiannya.
Jenglot hanya mampu keluar dimalam hari karena tak ada binatang buas dan manusia yang akan mengganggunya dan menyebabkan kepunahan. Dan dalam mitos jenglot dianggap memiliki kekuatan mistis seumpama dewa wisnu dengan sakti garuda dan siwa dengan sakti lembu
Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ mahluk hidup) namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.
Setelah diperiksa oleh Dokter Djaja Surya Atmaja dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kulit itu memiliki DNA mirip primata sejenis manusia. Akan tetapi, penyelidikan asal usul jenglot secara medis hanya dihentikan sampai di sana karena pemilik jenglot tidak mengizinkan jenglot dibedah, agar tidak ada hal buruk yang terjadi. []