JAKARTA, WB – Tiga museum di Jakarta akan ditutup sementara dalam proses pemeliharaan anti rayap atau fumigasi. Ketiga museum itu, Museum Sejarah di Jalan Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat; Museum Joang 45, Cikini, Jakarta Pusat dan Museum Mohammad Hoesni Thamrin, Jalan Kenari, Jakarta Pusat.
“Ketiganya akan ditutup sementara terkait akan kita lakukan kegiatan fumigasi,” kata Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan (UP MKJ), Sri Kusumawati, Jumat (11/11/2016).
Adapun jadwal penutupan museum tersebut, diantaranya Museum Sejarah akan ditutup sejak tanggal 14 hingga 19 November, serta Museum Joang 45 dan Museum Mohammad Hoesni Thamrin sejak 28 November hingga 1 Desember.
Menurutnya, kegiatan fumigasi dilakukan karena gedung Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45 dan Museum Moehammad Hoesni Thamrin merupakan bangunan cagar budaya yang harus dijaga kondisinya.
“Ketiga gedung sejarah ini harus dijaga agar selalu dalam keadaan terawat. Baik dari sisi koleksi maupun dari segi fisik bangunannya,” ujarnya.
Salah satu ancaman yang dihadapi gedung-gedung tua di Jakarta adalah ancaman rayap. Adanya rayap di dalam tanah yang bisa menyebar baik ke dinding maupun kayu yang ada di bangunan museum, dapat sangat membahayakan kondisi museum serta koleksi yang terdapat di dalamnya.
Berdasarkan catatan yang ada, terakhir kali fumigasi dilakukan terhadap gedung-gedung museum kesejarahan Jakarta ini pada tahun 2012, sehingga sudah waktunya untuk difumigasi kembali tahun ini.
“Fumigasi akan dilakukan dengan cara penyuntikan pondasi gedung dan penguapan di dalam ruangan museum menggunakan bahan kimia tertentu yang direkomendasikan untuk digunakan pada bangunan bersejarah. Penutupan museum kami lakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung museum,” ungkapnya.[]