RUSIA, WB – Tragedi pesawat naas MH17 di wilayah perbatasan Ukraina dan Rusia mau tidak mau membuat mata dunia internasional menyorot konflik yang ada di sana.
Wilayah perbatasan tersebut dihuni oleh kelompok pemberontak pro-Rusia, yang memprotes pemerintah Ukraina karena mengontrol wilayah tersebut.
Melihat dengan siapa mereka berpihak, tidak heran kini dunia menuduh Rusia memiliki andil dalam mensuplai peralatan militer super canggih terhadap kelompok pemberontak di sana.
Pesawat MH17 yang hancur berkeping-keping dalam waktu 12 detik saja, ditembak dengan misil super canggih. Misil yang diluncurkan oleh BUK launcher ini bahkan dapat menargetkan tembakan hingga ketinggian 72 ribu kaki.
Pemakaian misil mutakhir ini langsung membuat Rusia menjadi pihak tertuduh, karena dari mana lagi kelompok pemberontak pro-Rusia tersebut mendapatkan senjata secanggih ini jika tidak disuplai Cuma-Cuma.
Namun hingga saat ini, Rusia yang dipimpin oleh Presiden `berdarah dingin` Vladimir Putin masih memberikan tanggapan tidak bersalah atas penyerangan brutal ini.
Tidak hanya itu, faktanya BUK launcher merupakan senjata canggih yang didesain di Soviet sekitar 35 tahun yang lalu. Senjata ini khusus didesain untuk menghancurkan pesawat terbang dan objek terbang lainnya hingga ketinggian 72 ribu kaki.
Namun pihak pemberontak Ukraina tersebut justru balik menyalahkan pihak militer Ukraina, yang dianggap ingin mencemarkan nama Rusia dengan aksi brutal ini.[]