JUDUL: Erdogan janji luncurkan operasi militer baru di Suriah
DATELINE: 28 Juni 2022
DURASI: 00:01:33
LOKASI: Ankara
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan perbatasan Turki-Suriah
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turki): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turki
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turki): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turki
4. Berbagai cuplikan militan YPG
5. Berbagai cuplikan militan PKK
STORYLINE:
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (27/6) menyatakan bahwa tentara Turki akan meluncurkan operasi militer baru di Suriah, segera setelah persiapan mereka selesai.
Pernyataan itu disampaikan Erdogan kepada wartawan usai menghadiri rapat kabinet.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Turki): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turki
“Kami akan memulai operasi militer baru di Suriah segera setelah persiapan kami selesai.”
Operasi baru ini bertujuan untuk menghubungkan kembali koridor keamanan yang rusak yang telah didirikan oleh militer Turki di sepanjang perbatasan Turki-Suriah, jelasnya.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Turki): RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turki
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa upaya-upaya untuk mengalihkan perhatian kami dari tujuan kami adalah hal yang sia-sia. Mengingat apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami, kami akan tetap melanjutkan cara kami dengan determinasi. Operasi lintas batas kami sama halnya dengan sikap kami yang seimbang dan konsisten terhadap krisis. Kami akan meluncurkan operasi (militer) baru.”
Menyinggung kunjungannya mendatang ke Madrid pekan ini untuk menghadiri KTT NATO, Erdogan mengatakan dirinya akan menyajikan sejumlah dokumen untuk menampilkan “kemunafikan negara-negara tertentu menyangkut organisasi teroris.”
Dalam beberapa pekan terakhir, presiden Turki itu beberapa kali menyuarakan niat Turki untuk meluncurkan operasi baru di Suriah untuk melawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Suriah.
Ankara telah sejak lama mendesak Barat untuk mengakui YPG sebagai cabang Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Pasukan Turki dan anggota YPG kerap terlibat baku tembak di kawasan tersebut, dan bentrokan kian gencar baru-baru ini.
Tentara Turki meluncurkan Operasi Perisai Eufrat pada 2016, Operasi Ranting Zaitun pada 2018, Operasi Mata Air Perdamaian pada 2019, dan Operasi Perisai Mata Air pada 2020 di Suriah utara.
Sejumlah pihak berwenang Turki menyebut bahwa operasi-operasi tersebut bertujuan untuk menghilangkan ancaman teror terhadap Turki dan menyediakan zona aman yang akan memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka.
PKK, yang didaftarkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, sudah memberontak melawan pemerintah Turki selama lebih dari tiga dekade.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)